Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rencana 5 Tahun China yang Mengubah Kehidupan Dunia Selamanya

ilustrasi kota Shenzhen, China
ilustrasi kota Shenzhen, China (pexels.com/Bruce Wang)
Intinya sih...
  • Reformasi dan pembukaan: Tiongkok membuka diri ke dunia, mengubah ekonomi dari tertutup menjadi pasar bebas.
  • Industri strategis yang muncul: Fokus pada teknologi hijau dan energi baru untuk menghindari middle income trap.
  • Pengembangan berkualitas tinggi: Mendorong kemandirian teknologi nasional dalam menghadapi tekanan politik dan keamanan global.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap negara punya cara sendiri untuk menata masa depannya, tapi China bisa dibilang salah satu yang paling konsisten. Alih-alih bergantung pada siklus pemilu seperti negara Barat, China merencanakan masa depannya lewat Five Year Plan, sebuah cetak biru pembangunan nasional yang menentukan arah ekonomi, sosial, dan teknologi mereka selama lima tahun ke depan.

Setiap rencana ini bukan cuma berdampak untuk rakyat China, tapi juga mengguncang perekonomian dunia. Dari membuka diri pada pasar global, membangun teknologi hijau, sampai menantang dominasi Amerika Serikat di sektor digital, Five Year Plan China telah mengubah wajah dunia modern seperti yang kamu kenal sekarang.

Berikut ini beberapa periode penting dalam sejarah rencana lima tahun China yang berhasil mengubah dunia selamanya.

1. Reform and opening up: Saat China membuka diri ke dunia

ilustrasi Deng Xiaoping
ilustrasi Deng Xiaoping (picryl.com/Wikimedia Commons)

Awal mula kebangkitan ekonomi China dimulai pada awal 1980-an, tepatnya melalui kebijakan “reform and opening up” yang digagas Deng Xiaoping. Saat itu, China mulai beralih dari sistem ekonomi tertutup ke arah pasar bebas. Keputusan ini ditetapkan dalam Five Year Plan 1981–1985.

Kebijakan tersebut memunculkan zona ekonomi khusus seperti Shenzhen, yang menjadi magnet bagi investor asing. Hasilnya luar biasa. Lapangan kerja bertambah, infrastruktur berkembang pesat, dan jutaan orang keluar dari kemiskinan.

Dampaknya terasa hingga ke negara lain. Banyak pabrik di Amerika dan Eropa menutup operasi karena biaya produksi di China jauh lebih murah. Kondisi ini dikenal sebagai China shock, fenomena ekonomi global yang memindahkan pusat produksi dunia ke Asia Timur.

Menurut Neil Thomas, peneliti dari Asia Society Policy Institute, tujuan Five Year Plan kala itu bukan sekadar membuka ekonomi, tapi juga memulihkan kebanggaan nasional China. Hasilnya? Negara ini berhasil membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

2. Strategic emerging industries: Fokus ke teknologi hijau dan energi baru

ilustrasi mobil listrik (commons.wikimedia.org/Photograph by Rama, Wikimedia Commons, Cc-by-sa-2.0-fr)
ilustrasi mobil listrik (commons.wikimedia.org/Photograph by Rama, Wikimedia Commons, Cc-by-sa-2.0-fr)

Setelah sukses menjadi pabrik dunia, China gak berhenti di situ. Pada 2011, Five Year Plan periode 2011–2015 memperkenalkan konsep “strategic emerging industries”. Fokusnya bukan lagi pada produksi massal murah, melainkan pada teknologi masa depan seperti mobil listrik, energi surya, dan kecerdasan buatan.

Langkah ini muncul karena kekhawatiran China akan terjebak dalam middle income trap, situasi di mana pertumbuhan ekonomi melambat karena negara gak lagi bisa mengandalkan tenaga kerja murah. Dengan beralih ke industri bernilai tinggi, China mulai menanam investasi besar-besaran di sektor energi hijau dan riset teknologi.

Kini, hasilnya terlihat jelas. China menjadi produsen panel surya terbesar di dunia dan pemimpin global dalam produksi mobil listrik. Bahkan, negara ini menguasai rantai pasok mineral langka seperti litium dan nikel, bahan penting untuk baterai dan semikonduktor.

Seperti dijelaskan Neil Thomas, strategi ini menunjukkan keinginan kuat pemerintah China untuk mencapai kemandirian ekonomi dan teknologi. Tujuan utamanya bukan hanya pertumbuhan ekonomi, tapi juga posisi strategis di panggung geopolitik global.

3. High quality development: Mendorong kemandirian teknologi nasional

ilustrasi TikTok (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi TikTok (pexels.com/cottonbro studio)

Memasuki era modern, Five Year Plan China untuk periode 2021–2025 membawa misi baru: high quality development. Fokusnya beralih ke pengembangan inovasi dan kemandirian teknologi dalam negeri.

Kebijakan ini mulai menonjol sejak kepemimpinan Xi Jinping, yang melihat bahwa masa depan ekonomi China bergantung pada kemampuan teknologi tinggi. Dari Huawei hingga TikTok, banyak perusahaan Tiongkok kini menjadi simbol kesuksesan global.

Namun, dominasi ini menimbulkan ketegangan dengan negara Barat, terutama Amerika Serikat. Pembatasan ekspor chip semikonduktor dan larangan penggunaan aplikasi asal China jadi bukti bahwa persaingan ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga politik dan keamanan nasional.

Menanggapi tekanan tersebut, China mulai memperkuat riset dalam negeri dan meluncurkan konsep baru bernama new quality productive forces, yang menekankan pentingnya inovasi buatan sendiri. Seperti disampaikan Neil Thomas, kebijakan ini adalah bagian dari misi besar China untuk memastikan negaranya gak lagi bergantung pada teknologi asing.

Rencana lima tahun China bukan sekadar kebijakan ekonomi, tapi juga cerminan dari ambisi besar untuk mengubah posisi mereka di dunia. Dari membuka diri ke pasar global hingga memimpin revolusi teknologi hijau dan digital, setiap babak dalam Five Year Plan menunjukkan transformasi luar biasa yang memengaruhi kehidupan miliaran orang di seluruh dunia.

Bisa jadi dalam rencana lima tahun berikutnya, China akan terus melangkah menuju kemandirian penuh di bidang teknologi dan energi. Jika tren ini berlanjut, bukan mustahil perubahan besar berikutnya akan kembali datang dari Beijing, dan dunia pun akan ikut bergeser mengikuti langkahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Menkeu Purbaya Pamerkan Capaian Ketahanan Pangan dan Realisasi Belanja

25 Okt 2025, 20:09 WIBBusiness