Rencana Pemakzulan Trump Bikin Rupiah dan Pasar Saham Gonjang-ganjing

Jakarta, IDN Times - Rencana impeachment atau pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat nilai tukar (kurs) rupiah dan pasar saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gonjang-ganjing hari ini.
Rupiah ditutup menguat tipis pada level Rp14.059 per dolar AS. Sementara IHSG justru melemah menjadi 6.428,3.
"Data perdagangan rupiah dan IHSG ini dipengaruhi tarik menarik data eksternal dan internal yang sama kuat. Untuk internal faktornya karena vaksinasi," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi kepada IDN Times, Kamis (14/1/2021).
1. Pemakzulan Trump buat IHSG memerah

Ibrahim mengatakan pemakzulan Trump berdampak pada indeks harga saham di AS yang memengaruhi pasar saham Indonesia. Hal itu karena pendukung Trump yang akan mendatangi Gedung Putih dan melakukan demonstrasi. Ibrahim menyebut tentara AS belum siap menghadapi gempuran tersebut, terlebih di AS, masyarakat bebas menggunakan senjata.
"Tentara di AS, militernya dia belum pernah tangani kasus seperti di Indonesia, tentaranya loyo, belum siap menghadapi massa sendiri. Baru di era Trump ada penguasaan Gedung Putih. Ini yang membuat masyarakat dunia bertanya 'Kok bisa begitu', padahal AS adalah acuan demokrasi dunia," ujar Ibrahim.
2. Rupiah masih tertolong program vaksinasi

Di satu sisi, rupiah yang menguat tipis hari ini dipengaruhi program vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Hal ini dinilai Ibrahim membuat pelaku pasar optimistis dengan perekonomian Indonesia.
"Gak cuma di Indonesia tapi semua negara. Ini yang membuat pasar optimis terhadap ekonomi di Indonesia," katanya.
3. Data rupiah dan IHSG sore ini

Rupiah ditutup pada level Rp14.059 per dolar AS. Menurut data Bloomberg, rupiah bergerak di level Rp14.059 hingga Rp14.094 per dolar AS. Pada hari sebelumnya, rupiah ditutup menguat 70 point ke level Rp14.060.
Sementara itu IHSG ditutup melemah 6,89 poin atau 0,11 persen menjadi 6.428,3. Dilansir dari RTI, investor membukukan transaksi sore ini sebesar Rp28,2 triliun dengan volume transaksi sebesar 35,6 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 2 juta kali. Sebanyak 194 saham menguat, 301 melemah dan 144 tidak mengalami perubahan.