Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Respons Isu Jakarta Tenggelam, Luhut: Alarm bagi Pemerintah!

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan isu Jakarta tenggelam menjadi alarm bagi pemerintah. Untuk merespons itu, Pemerintah Pusat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghentikan penurunan permukaan tanah.

"Hari ini isu Jakarta tenggelam menjadi alarm bagi pemerintah. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan air tanah secara terus-menerus," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (3/12/2021).

1. Kapasitas SPAM di DKI hanya mencakup 64 persen dari kebutuhan masyarakat

Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum di Provinsi DKI Jakarta. (dok. Kemenko Marves)

Luhut mengatakan selama ini memang penyediaan air minum dengan perpipaan belum menutupi seluruh kebutuhan masyarakat DKI Jakarta. Bahkan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Ibu Kota hanya mencakup 64 persen dari kebutuhan masyarakat.

Oleh sebab itu, Pemerintah Pusat dan DKI Jakarta akan memperluas jangkauan SPAM sehingga bisa memenuhi 100 persen kebutuhan masyarakat.

"Oleh karena itu pemerintah merespons hal tersebut dengan mengambil inisiatif untuk mengurangi dan menghentikan pemanfaatan air tanah di Jakarta dengan penyediaan air minum perpipaan yang mencukupi bagi masyarakat di Jakarta," tutur Luhut.

2. Targetnya di 2030 SPAM sudah memenuhi kebutuhan seluruh warga DKI

Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum di Provinsi DKI Jakarta. (dok. Kemenko Marves)

Luhut mengatakan targetnya di 2030 mendatang, SPAM di DKI Jakarta sudah bisa memenuhi 100 persen kebutuhan masyarakat.

"Tahun 2030 sangat mampu mencapai 100 persen layanan air minum perpipaan. Jadi hanya 8 tahun dari sekarang. Untuk itu perlu komitmen bersama untuk mengatasi masalah ketersediaan air sebagai kebutuhan dasar masyarakat DKI Jakarta, sekaligus solusi pencegahan permukaan tanah di DKI Jakarta," ucap dia.

3. Joe Biden sebut Jakarta bakal tenggelam di sekitar 2030

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Pada Agustus 2021 lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyinggung Indonesia berencana memindahkan Ibu Kota karena DKI Jakarta akan tenggelam. Kala itu, Biden mengatakan kemungkinan 10 tahun lagi, atau sekitar tahun 2030-an, Jakarta akan tenggelam karena naiknya permukaan air laut. Dilansir dari situs resmi Gedung Putih, Biden mengatakan ancaman terbesar yang dihadapi Departemen Pertahanan AS adalah perubahan iklim.

"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" kata Biden dalam pidatonya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us