Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Prioritaskan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan penjelasan terkait perkembangan negosiasi dengan AS. (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Pemerintah Indonesia komitmen pada negosiasi dagang dengan AS
  • Indonesia tawarkan kerja sama perdagangan yang adil dan berkepentingan nasional
  • Kerjasama dirancang untuk pemenuhan kebutuhan energi, akses pasar ekspor, reformasi regulasi, dan transfer ilmu pengetahuan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mengedepankan kepentingan nasional di setiap proses perundingan dan negosiasi internasional, termasuk dalam hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pendekatan Indonesia mendapat sambutan positif dari tiga institusi utama Pemerintah AS, yakni United States Trade Representative (USTR), Departemen Perdagangan (Commerce), dan Departemen Keuangan (Treasury).

“Seluruh pihak membuka ruang dialog dan memberikan kesempatan untuk pembahasan teknis secara mendalam dalam dua minggu ke depan. Momentum ini juga sangat tepat untuk mendorong reformasi struktural yang saat ini tengah dijalankan, guna memperkuat perdagangan dan investasi,” ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/4/2025).

1. Ada lima manfaat kerja sama

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Airlangga menegaskan tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat bertujuan untuk membangun kerja sama perdagangan yang adil, fair dan square dengan tetap berpegang pada kepentingan nasional.

Kerja sama tersebut dirancang untuk menjaga keseimbangan melalui lima manfaat utama:

  • Pemenuhan kebutuhan dan penguatan ketahanan energi nasional;
  • Peningkatan akses pasar ekspor Indonesia ke AS dengan kebijakan tarif yang lebih kompetitif;
  • Reformasi regulasi untuk kemudahan berusaha, peningkatan investasi, dan penciptaan lapangan kerja;
  • Penguatan kerja sama dalam rantai pasok industri strategis, termasuk critical minerals;
  • Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor-sektor strategis seperti kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan.

2. Dukungan stakeholder domestik dan internasional

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemerintah juga melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari dalam negeri maupun mitra internasional. Sejumlah asosiasi dan perusahaan global seperti Semiconductor Industry Association, US-ASEAN Business Council, USINDO, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google turut menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah Indonesia.

“Semua ini dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat. Seluruh stakeholder mendukung upaya Indonesia untuk mendapatkan keadilan dalam sistem perdagangan global,” kata Airlangga.

3. Pemerintah akan lakukan negosiasi lanjutan

Infografis 15 Daftar Ekspor RI yang Paling Terdampak Tarif Trump (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagai bentuk kesepahaman, kedua negara menyetujui pelaksanaan negosiasi lanjutan di tingkat teknis. Lima kelompok kerja (working group) telah dibentuk untuk mempercepat pembahasan di sektor-sektor strategis.

Indonesia juga telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan USTR, yang menjadi penanda resmi dimulainya fase negosiasi dagang.

"Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang telah memulai proses awal negosiasi perdagangan strategis dengan Amerika Serikat," ungkapnya.

Pemerintah optimistis kerja sama ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai perdagangan global, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us