Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Awal Pekan, Rupiah Gagal Runtuhkan Dominasi Dolar AS

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Ita Malau)
Ilustrasi Uang. (IDN Times/Ita Malau)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih tak mampu melawan dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah dibuka melemah 18 poin ke level Rp14.430 per dolar AS pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (6/12/2021).

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.20 WIB, kurs rupiah berada pada level Rp14.445 per dolar AS atau melemah 35 poin (-0,18 persen).

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat (3/12/2021) sore, kurs rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.419 per dolar AS.

1. Rupiah berpotensi tertekan sepanjang hari

ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra memproyeksikan pergerakan rupiah akan terus mengalami tekanan sepanjang hari ini.

Hal itu lantaran sentimen negatif pasar terhadap varian baru COVID-19, Omicron.

"Kekhawatiran pasar terhadap perkembangan virus Omicron masih memberikan sentimen negatif ke pasar aset berisiko pagi ini. Sementara sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak negatif," kata Ariston, kepada IDN Times, Senin pagi.

2. Pelemahan rupiah juga disebabkan percepatan tapering The Fed

Ilustrasi Kurs Rupiah. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Kurs Rupiah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain karena Omicron, pasar juga turut khawatir terhadap percepatan tapering Bank Sentral AS.

Kekhawatiran itu muncul lantaran Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell tidak menggunakan kata transitory atau sementara untuk menjelaskan kenaikan inflasi yang saat ini terjadi di AS.

Di sisi lain, penguatan dolar AS terhadap rupiah juga disebabkan data tenaga kerja Negeri Paman Sam yang terus menunjukkan perbaikan.

"Data tenaga kerja AS bulan November yang dirilis akhir pekan kemarin secara keseluruhan masih menunjukkan situasi ke tenaga kerjaan yang mengarah ke perbaikan meskipun hasil data beragam," tutur Ariston.

3. Proyeksi rupiah pada penutupan perdagangan sore nanti

Ilustrasi kurs dolar AS menguat terhadap rupiah. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi kurs dolar AS menguat terhadap rupiah. (IDN Times/Arief Rahmat)

Atas dasar faktor-faktor itu, Ariston memproyeksikan pergerakan kurs rupiah yang akan melemah pada penutupan perdagangan sore nanti.

"Potensi tekanan rupiah hari ini ke kisaran Rp14.450, sementara potensi support di kisaran Rp14.380," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us

Latest in Business

See More

Gelombang PHK Masih Melanda 2025, KSPI Soroti Daya Beli hingga Impor

24 Des 2025, 12:16 WIBBusiness