Rupiah Bergerak Tipis, Investor Cemas Bobot Saham RI

- Rupiah berpotensi menguat terbatas/datar terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on oleh harapan perundingan dagang China-AS.
- Investor tetap waspada dengan sentimen domestik yang berpotensi kembali terjadi sell-off ekuitas oleh kekuatiran penurunan bobot beberapa saham-saham Indonesia di MSCI.
- Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di rentang Rp16.550 hingga Rp16.650 per dolar AS, dengan rentang pergerakan dalam 52 minggu terakhir antara Rp15.618 hingga Rp17.224 per dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat ke level Rp16.616 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (28/10/2025), dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp16.621.
Berdasarkan data dari Bloomberg, hingga pukul 09.06 WIB, rupiah terpantau berada di level Rp16.620 per dolar AS, menguat sangat tipis sebesar 1 poin atau 0,01 persen.
1. Sentimen perundingan dagang AS-China
Pengamat pasar uang Lukman Leong menyatakan rupiah hari ini berpotensi menguat terbatas atau bergerak datar terhadap dolar AS. Menurutnya, pergerakan itu ditopang sentimen risk-on di pasar.
Sentimen risk-on merupakan kondisi di mana investor lebih berani mengambil aset berisiko, yang kali ini dipicu harapan positif dari perundingan dagang antara China dan AS.
"Rupiah berpotensi menguat terbatas/datar terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on oleh harapan perundingan dagang China-AS," katanya.
2. Investor waspadai sentimen domestik
Meskipun demikian, Lukman menilai penguatan rupiah akan terbatas. Hal itu disebabkan investor tetap bersikap waspada terhadap sentimen domestik. Dia menjelaskan, ada potensi terjadinya sell-off atau aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas (saham).
Kekhawatiran tersebut, lanjutnya, dipicu oleh isu penurunan bobot atau porsi beberapa saham Indonesia dalam indeks MSCI. MSCI adalah lembaga yang membuat indeks pasar saham global yang menjadi acuan bagi banyak investor asing.
"Investor tetap waspada dengan sentimen domestik yang berpotensi kembali terjadi sell-off ekuitas oleh kekuatiran penurunan bobot beberapa saham-saham Indonesia di MSCI," paparnya.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Untuk keseluruhan perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di rentang Rp16.550 hingga Rp16.650 per dolar AS.
Sementara itu, data Bloomberg mencatat dalam 52 minggu terakhir, rentang pergerakan rupiah tercatat antara Rp15.618 hingga Rp17.224 per dolar AS.

















