Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Berhasil Menguat ke Rp16.707 per Dolar AS

Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Intinya sih...
  • Mayoritas mata uang Asia melemah
    • Won Korea menguat 0,44 persen
    • Dolar Hongkong menguat 0,01 persen
    • Ringgit Malaysia melemah 0,12 persen
    • Yuan China melemah 0,06 persen
    • Rupee India melemah 0,10 persen
    • Pesso Filipina melemah 0,07 perse
    • Dolar Taiwan melemah 0,26 persen
    • Pelaku pasar menanti serangkaian data ekonomi AS yang sempat tertunda.
    • Sentimen investor masih cenderung positif terhadap emas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan, Jumat (14/11/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp16.707 per dolar AS per dolar AS.

Rupiah tercatat menguat 21 poin atau 0,12 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

1. Mayoritas mata uang Asia melemah

Lebih rinici, hanya sedikit mata uang yang mengalami penguatan, rinciannya:

  • Won Korea menguat 0,44 persen
  • Dolar Hongkong menguat 0,01 persen
  • Ringgit Malaysia melemah 0,12 persen 
  • Yuan China melemah 0,06 persen
  • Rupee India melemah 0,10 persen
  • Pesso Filipina melemah 0,07 persen
  • Dolar Taiwan melemah 0,26 persen

2. Pelaku pasar menanti serangkaian data ekonomi AS yang sempat tertunda

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menjelaskan suasana pasar global bergerak konstruktif pada Kamis setelah kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) meredam dorongan kenaikan harga emas lebih lanjut.

Pelaku pasar kini menanti rilis kembali serangkaian data ekonomi AS yang sebelumnya tertunda, seiring dimulainya kembali operasi federal. Data tersebut diperkirakan dapat mempertajam ekspektasi terhadap potensi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang.

"Penutupan pemerintah AS terlama dalam sejarah, yang dimulai 1 Oktober, resmi berakhir setelah Presiden Donald Trump menandatangani langkah pendanaan sementara pada Rabu malam. Keputusan ini diambil tak lama setelah Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui paket pendanaan tersebut dengan perolehan suara 222–209. Kesepakatan itu memastikan operasional federal berjalan kembali hingga 30 Januari 2026, dan memperpanjang pendanaan untuk sejumlah departemen hingga 30 September 2026," tegas Ibrahim dalam keterangannya.

Menurutnya, prospek kebijakan moneter The Fed yang semakin dovish membebani Dolar AS (USD) dan menahan imbal hasil obligasi Treasury di level rendah. Kondisi tersebut menjadi faktor yang membatasi pelemahan harga emas, mengingat logam mulia tidak menawarkan imbal hasil.

Secara keseluruhan, sentimen investor masih cenderung positif terhadap emas. Kombinasi faktor makroekonomi dan struktur teknikal yang mendukung terus menopang tren bullish logam mulia tersebut, terutama menjelang rilis data-data penting terkait inflasi, tenaga kerja, dan aktivitas manufaktur yang selama ini tertunda akibat penutupan pemerintah.

3. Arah fiskal kedepan juga dicermati pasar

Di samping itu, penguatan rupiah juga ditopang oleh disiplin fiskal menjadi salah satu pilar utama penguatan ekonomi. Pemerintah menjaga defisit anggaran sekitar 2,7 persen terhadap PDB, serta mempertahankan rasio utang publik di bawah 40 persen.

Langkah ini sekaligus mempertegas rekam jejak Indonesia sebagai negara dengan tata kelola makro yang stabil, terutama di tengah memburuknya posisi fiskal banyak negara di dunia.

Dari sisi moneter, inflasi tetap terjaga dalam rentang yang sehat. Inflasi inti diproyeksikan berada pada kisaran 2,5 persen hingga 3,2 persen yang mencerminkan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang terukur serta stabilnya rantai pasok nasional. Stabilitas harga dinilai memberikan kepastian yang diperlukan baik oleh rumah tangga maupun pelaku industri dalam merencanakan aktivitas ekonomi mereka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

IHSG Kepleset Tutup Pekan, 5 Saham Ini Malah Serok Cuan

14 Nov 2025, 16:33 WIBBusiness