Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp16.108,5 per Dolar AS

- Mata uang di Asia bergerak menguat, dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat
- Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed meningkat, memberikan angin segar bagi mata uang emerging markets, termasuk rupiah
- Rupiah diproyeksi akan menguat hingga sore ini, dengan sentimen pasar yang cenderung positif terhadap aset berisiko dan masuknya aliran dana asing menjadi faktor pendukung penguatan rupiah
Jakarta, IDN Times - Rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis (14/8/2025) pagi. Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.13 WIB, rupiah mengalami apresiasi ke level Rp16.108,5 per dolar Amerika Serikat (AS).
Mata uang Garuda ini tercatat menguat 93,50 poin atau 0,58 persen dari penutupan kemarin. Pada perdagangan kemarin, rupiah berakhir di level Rp16.202 per dolar AS.
1. Mata uang di Asia bergerak menguat
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak menguat, dengan rincian:
Baht Thailand menguat 0,12 persen
Ringgit Malaysia menguat 0,41 persen
Yuan China melemah 0,11 persen
Rupee India melemah 0,31 persen
Peso Filipina menguat 0,03 persen
Dolar Taiwan menguat 0,03 persen
Dolar Singapura menguat 0,05 persen
2. Ekspektasi pasar tehradap penurunan suku bunga The Fed meningkat
Pengamat pasar uang Lukman Leong mengatakan nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Tekanan terhadap dolar AS semakin meningkat seiring prospek penurunan suku bunga acuan bank sentral AS. Hal ini memberikan angin segar bagi mata uang emerging markets, termasuk rupiah.
"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang masih terus melemah oleh meningkatnya tekanan pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September," ujar Lukman.
3. Rupiah diproyeksi akan menguat hingga sore ini
Lukman menambahkan, sentimen pasar yang cenderung positif terhadap aset berisiko (risk-on) serta masuknya aliran dana asing (capital inflow) juga menjadi faktor pendukung penguatan rupiah dalam waktu dekat.
Dengan kondisi tersebut, Lukman memperkirakan pergerakan rupiah akan berada dalam kisaran Rp16.100 hingga Rp16.250 per dolar AS.