Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Rebound di Level Rp16.275 per Dolar AS

ilustrasi uang dolar Amerika (IDN Times/Mela Hapsari)
Intinya sih...
  • Rupiah menguat di level Rp16.275 per dolar AS pada awal perdagangan Kamis.
  • Mata uang Asia bergerak bervariasi, dengan rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar.
  • Pasar masih menunggu kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dapat memberatkan rupiah ke depannya.

Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot kembali menguat di level Rp16.275 per dolar AS pada awal perdagangan Kamis (23/1/2025).

Dilansir dari Bloomberg, rupiah menguat 4,50 poin atau 0,03 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp16.280 per dolar AS

1. Mata uang di Asia bergerak variatif

Rupiah pun menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.  Bila dirinci, mata uang di Asia bergerak bervariasi, dengan dolar Singapura dan Hongkong menguat 0,02 persen.

Berikutnya ada dolar Taiwan yang terlihat naik 0,009 persen pada perdagangan pagi ini. Diikuti, yen Jepang yang menguat tipis cenderung stabil.

Sementara itu, peso Filipina menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,2 persen

Kemudian, baht Thailand yang tertekan 0,19 persen dan won Korea Selatan koreksi 0,13 persen. Disusul, ringgit Malaysia yang turun 0,08 persen.

2. Pasar menunggu kebijakan tarif Trump

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, mengatakan pasar masih menunggu kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Saat pelantikan, Trump tidak terlalu agresif mengutarakan kebijakan tarifnya sehingga selama menunggu mungkin ada perubahan posisi di pasar sehingga indeks dolar AS menurun sementara waktu," kata  Ariston.

Dia menjelaskan saat ini bergerak di kisaran 108.20 dibandingkan sebelum pelantikan yang di atas kisaran 109.

3. Kebijakan DHE picu penguatan rupiah

Ariston menilai, kebijakan Trump soal tarif masih akan memberatkan rupiah ke depannya, ditambah sinyal-sinyal pelambatan ekonomi di berbagai negara seperti di China, Korea Selatan.

Sementara itu, sentimen dari sisi domestik berkaitan dengan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) yang ditahan 100 persen di dalam negri selama 1 tahun memicu sentimen positif untuk rupiah sementara waktu.

"Dengan begitu, potensi pergerakan antara Rp16.250 per dolar AS hingga Rp16.330 per dolar AS di hari ini," ucap Ariston.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us