Rupiah Tetap Menguat hingga Akhir Perdagangan ke Rp16.260 per Dolar AS

- Mayoritas mata uang di Asia menguat terhadap dolar AS, termasuk rupiah.
- Investor menunggu hasil perundingan dagang AS-China yang mempengaruhi pergerakan rupiah.
- Rupiah diperkirakan alami fase konsolidasi dengan tekanan terbatas terhadap dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan, Rabu (11/6/2024). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp16.260 per dolar AS per dolar AS.
Rupiah tercatat menguat 15 poin atau 0,09 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp15.693 per dolar AS.
1. Mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat
Lebih rinci, rupiah tidak menguat sendirian karena semua mata uang di kawasan Asia ikut menguat terhadap dolar AS, beberapa di antaranya:
Ringgit Malaysia menguat 0,03 persen
Bath Thailand menguat 0,09 persen
Yuan China menguat 0,02 persen
Rupee India menguat 0,12 perssn
Dolar Taiwan menguat 0,16 persen
2. Investor masih wait and see menunggu hasil perundingan dagang AS-China
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan rupiah pada penutupan perdagangan sore ini ditopang oleh investor cenderung bersikap wait and see di tengah berlanjutnya perundingan dagang antara AS dan Cina.
Meskipun putaran awal pembicaraan tidak menghasilkan terobosan signifikan, Josua menyebut para pejabat AS menyampaikan rasa optimisme mengenai diskusi tersebut. Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyatakan pembicaraan berjalan dengan baik dan diantisipasi akan terus berlanjut.
"Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyatakan bahwa pembicaraan berjalan dengan baik dan diantisipasi akan terus berlanjut sepanjang hari. Sementara itu, Dolar AS menguat terhadap pound Inggris, didukung oleh data ketenagakerjaan Inggris yang lebih lemah dari perkiraan, yang meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga kebijakan yang akan datang oleh Bank of England (BoE)," ungkapnya.
3. Rupiah alami fase konsolidasi
Pengamat pasar uang, Lukman Leong menyampaikan nilai tukar rupiah diperkirakan akan mengalami fase konsolidasi, dengan kecenderungan melemah secara terbatas terhadap dolar AS. Artinya, tekanan terhadap rupiah masih rentang yang sempit.
"Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan cenderungan melemah terbatas terhadap dolar AS," ujarnya.