Samsung dan Hyundai Investasi Jumbo untuk Ekspansi AI hingga EV

- Investasi Samsung dorong teknologi chip dan AI: Samsung Electronics investasi Rp5,1 kuadriliun untuk lini produksi chip baru dan perangkat server berbasis AI.
- Hyundai Motor Group investasi Rp1,4 kuadriliun untuk pengembangan mobil listrik, robotika, pusat data AI, dan lapangan kerja.
Jakarta, IDN Times - Samsung Electronics dan Hyundai Motor mengumumkan rencana investasi besar di Korea Selatan, pada Minggu (16/11/2025). Langkah ini mengikuti finalisasi kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan pada Jumat (14/11).
Pengumuman tersebut menegaskan komitmen perusahaan besar Korea Selatan untuk menjaga kekuatan industri dalam negeri sekaligus mendukung ekspansi investasi ke pasar strategis AS senilai 350 miliar dolar AS (Rp5,8 kuadriliun).
1. Investasi Samsung dorong teknologi chip dan AI

Samsung Electronics mengumumkan pembangunan lini produksi chip baru di pabrik Pyeongtaek, Korea Selatan, sebagai bagian dari rencana investasi domestik senilai 450 triliun won (Rp5,1 kuadriliun) selama lima tahun ke depan. Samsung menegaskan, langkah ini diambil untuk memenuhi lonjakan permintaan chip memori dan perangkat server berbasis AI yang terus meningkat secara global.
“Samsung akan meningkatkan investasi domestik, menciptakan lapangan kerja berkualitas untuk generasi muda, dan meningkatkan kerja sama dengan usaha kecil dan menengah,” kata Chairman Samsung Electronics, Jay Y. Lee, dilansir The Times of India.
Investasi tersebut mencakup pengembangan infrastruktur teknologi canggih serta kolaborasi dengan perusahaan lokal agar industri chip Korea Selatan tetap kompetitif secara internasional.
“Perusahaan bertekad merespon perubahan pasar dengan cepat dan mengamankan lini produksi seiring berkembangnya era AI dunia,” ujar perwakilan Samsung dalam siaran resminya, dilansir Economic Times.
2. Investasi Hyundai dukung mobil listrik, robotik dan energi hijau

Hyundai Motor Group mengumumkan komitmen investasi domestik sebesar 125,2 triliun won (Rp1,4 kuadriliun) untuk periode 2026 hingga 2030 guna mendorong teknologi kendaraan listrik (electric vehicle/EV), robotika, dan pengembangan pusat data AI. Hyundai akan membangun pabrik manufaktur robotik dan pusat data AI untuk mendukung pengembangan mobil otonom dan sistem produksi digital.
“Fokus investasi kami akan memperkuat industri AI, robotika, dan energi hijau serta memperluas ekosistem kendaraan listrik di Korea Selatan,” kata Executive Chair Hyundai Motor Group, Euisun Chung, dilansir The Milli Chronicle.
Selain pengembangan teknologi hijau, Hyundai juga menambah lapangan kerja, terutama di sektor kendaraan dan mobilitas digital.
“Tahun ini kami telah mempekerjakan 7.200 orang dan akan meningkatkan hingga 10 ribu tahun depan, terutama pada kendaraan berbasis software,” ujar Chung dalam rapat bersama pemerintah Korea.
3. Dampak kesepakatan dagang dan respons pemerintah Korea Selatan

Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, mendorong perusahaan-perusahaan besar nasional untuk tetap mempertahankan investasi domestik walau ada peningkatan investasi ke AS sebagai hasil kesepakatan dagang terbaru.Pemerintah Korea Selatan meminta agar sektor industri lokal tidak melemah akibat fokus perusahaan pada ekspansi luar negeri.
“Ada kekhawatiran investasi domestik akan berkurang seiring meningkatnya investasi ke AS. Kami ingin penyeimbangan demi menjaga kekuatan industri Korea Selatan,” kata Lee Jae Myung pada pertemuan dengan pimpinan bisnis nasional.
Rencana investasi domestik Samsung dan Hyundai, serta beberapa perusahaan lain seperti Hanwha Ocean dan HD Hyundai di sektor perkapalan, diharapkan memperkuat daya saing Korea Selatan di pasar global.
“Kami ingin semua investasi baik di dalam negeri maupun luar negeri berjalan berimbang agar masa depan industri Korea Selatan tetap terjaga,” ujar Presiden Lee.


















