Sandiaga: 5 Destinasi Superprioritas Harus Belajar dari Bali

Sandiaga mengaku memiliki tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk fokus pada lima destinasi superprioritas. Sandi ingin Bali jadi contoh bagi lima destinasi superprioritas tersebut untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Lima destinasi superprioritas ini justru harus belajar dari Bali, karena Bali sebagai word class. Jadi kalau mau mengembangkan itu, kita harus belajar dari segala aspek penyiapan tujuan wisata dari Bali. Semuanya ingin Bali menjadi rujukan utama,” tuturnya.

Sandi menyampaikan, saat ini banyak masyarakat yang rindu untuk berlibur ke Bali. Dia berharap daerah lainnya bisa belajar dari Bali untuk mendorong kebangkitan ekonomi melalui pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Sudah sembilan bulan lebih (pandemik COVID-19) dan kita berharap keunikan Bali yang tidak tergantikan ini kesuksesan Bali yang perlu kita contoh ini, mudah-mudahan negeri kita ini bisa dilindungi untuk kebangkitan dan kepulihan pariwisata dan ekonomi Bali dan Indonesia,” imbuh dia.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, pihaknya siap menerima masukkan dari berbagai pihak untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

“Saya mendorong program inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Dan dalam rangka kolaborasi saya butuh masukan dari juara pelaku ekonomi kreatif. Saya akan pelajari masukan-masukan ini untuk nantinya menjadi bahan kita membangkitkan ekonomi,” tambah dia.

Lebih lanjut, Sandi menyampaikan bahwa dalam jangka pendek ini, pihaknya akan memperluas dana hibah untuk para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Dukungan ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata. 

“Untuk jangka pendek ini adalah memperluas dana hibah meliputi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif diluar hotel dan restoran. Dan mencakup banyak elemen ekonomi kreatif,” ujarnya.

Sandi juga mengaku telah menerima permintaan dari Gubernur - Wakil Gubernur Bali agar pemerintah memfasilitasi para pelaku usaha ini dengan pinjaman lunak. Ia akan berkoordinasi terkait hal ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Bahwa ada permintaan untuk memfasilitasi pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan dana pinjaman lunak dengan nilai Rp9,9 triliun yang nanti kita diskusikan dengan ibu Menteri Keuangan,” ucap dia.