Sarden Banyuwangi Senilai Rp2,6 M Tembus Mozambik-Tanzania

- Kantor Bea Cukai Jatim II melepas ekspor perdana sarden kaleng PT Pasifik Harvest Indonesia ke Mozambik dan Tanzania senilai Rp2,6 miliar.
- Ekspor menggunakan fasilitas kawasan berikat, memberi kemudahan fiskal dan prosedural dari pemerintah untuk pelaku ekspor.
- Banyuwangi memiliki potensi besar untuk investasi dengan PT Pasifik Harvest Indonesia yang memiliki nilai investasi sekitar Rp15 miliar.
Jakarta, IDN Times - Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II melepas ekspor perdana produk sarden kaleng milik PT Pasifik Harvest Indonesia. Sebanyak 13.980 boks dikirim ke Mozambik dan Tanzania dengan nilai ekspor mencapai Rp2,6 miliar.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim II, Agus Sudarmadi menyampaikan PT Pasifik Harvest Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi sarden kaleng serta makanan kucing, berlokasi di Kabupaten Banyuwangi.
Ekspor ke Mozambik dan Tanzania dilakukan pada Rabu (30/4/2025). Selain itu, perusahaan tersebut menargetkan ekspor ke sejumlah kawasan, antara lain Afrika, Timur Tengah, Asia, Eropa, dan Australia.
1. Ekspor memanfaatkan fasilitas kawasan berikat

Agus menjelaskan ekspor perdana PT Pasifik Harvest Indonesia yang menggunakan fasilitas kawasan berikat, yang memberi kemudahan fiskal dan prosedural dari pemerintah untuk pelaku ekspor.
Melalui skema tersebut, perusahaan mendapat penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, serta pembebasan pajak dalam rangka impor, seperti PPN dan PPh pasal 22.
“Dengan fasilitas tersebut perusahaan mendapat kemudahan dari sisi impor bahan baku dan ekspor produk,” ujar Agus.
2. Banyuwangi dinilai menarik bagi investasi

Agus menyampaikan Banyuwangi merupakan daerah yang memiliki potensi besar untuk investasi. Dia menilai perkembangan wilayah tersebut turut mendukung daya tarik Jawa Timur sebagai salah satu tujuan investasi di Indonesia.
“Banyuwangi semakin berkembang, Jawa Timur juga semakin berkembang sebagai pilihan investasi,” sebutnya.
3. Kawasan berikat diyakini beri manfaat masyarakat

PT Pasifik Harvest Indonesia diketahui memiliki nilai investasi sekitar Rp15 miliar. Saat ini, perusahaan telah menyerap 1.200 tenaga kerja dengan proyeksi peningkatan jumlah pegawai setiap tahun.
Perusahaan juga memprioritaskan perekrutan tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Tercatat, sekitar 99,7 persen karyawan merupakan pekerja lokal.
Agus berharap fasilitas kawasan berikat dapat mendukung operasional perusahaan secara berkelanjutan, sehingga berpotensi menumbuhkan aktivitas ekonomi warga.
"Nantinya akan meningkatkan perekonomian dan menumbuhkan peluang bisnis bagi warga sekitar seperti, warung makan, penyewaan tempat tinggal, dan lain lain,” tambah Agus.