Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siap-siap! Harga Makanan dan Minuman Bisa Naik Akhir Tahun

Ilustrasi Supermarket (IDN Times/Anata)

Jakarta, IDN Times - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) ancang-ancang menaikkan harga makanan dan minuman berbahan baku gula pada akhir tahun ini. Sebab, harga gula industri atau gula kristal rafinasi (GKR) mengalami kenaikan.

Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman mengatakan, perusahaan besar umumnya punya stok gula hasil kontrak dengan produsen sampai akhir tahun, sehingga bisa menahan kenaikan harga lebih lama. Apalagi, menaikkan harga produk membutuhkan proses panjang karena harus berdiskusi dengan distributor dan pelaku ritel.

"Biasanya kita menaikkan harga itu akhir tahun atau awal tahun. Jadi perkiraan saya akhir tahun atau awal tahun banyak industri yang mereviu harganya, negosiasi dengan retailer," katanya ditemui di sela Indonesia Retail Summit di Hotel Pullman Central Park Jakarta, Senin (14/8/2023).

1. Umumnya kenaikan harga tak lebih dari 5 persen

Ilustrasi Supermarket (IDN Times/Anata)

Adhi mengatakan, produsen produk makanan dan minuman tidak bisa menaikkan harga sebesar kenaikan harga bahan baku produksi. Sebab, produsen mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Produsen biasanya menaikkan harga produk makanan dan minuman tak lebih dari 5 persen, biasanya sekitar 3-4 persen. Padahal, harga bahan baku, dalam hal ini gula, naik 30 persen.

"Kalau naik terlalu tinggi juga konsumennya lari. Nah makanya biasanya menggerus margin, sama (diperlukan) inovasi, efisiensi dan lain sebagainya," tuturnya.

2. Industri makanan dan minuman khawatirkan El Nino

Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Adhi menerangkan, saat ini gula impor jauh lebih mahal dibandingkan gula lokal. Ditambah lagi ada kekhawatiran El Nino yang berkepanjangan sehingga memengaruhi produksi gula di negara produsen seperti Thailand dan India.

Selain itu, Brazil sebagai produsen gula mengubah kebijakan di negaranya, sehingga banyak olahan tebu yang dijadikan sebagai bahan baku bioetanol.

"Nah, ini juga memengaruhi pasokan gula dunia sehingga harga gula dunia meningkat. Ini yang kita khawatirkan. Tapi sementara tahun ini pasokan cukup, saya tidak dengar ada kekurangan dari anggota," tutur Adhi.

3. Pembahasan neraca komoditas perlu dipercepat

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Gapmmi berharap pembahasan neraca komoditas oleh pemerintah bisa lebih cepat dilakukan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak terduga pada tahun depan.

"Jadi, kita perlu segera mungkin membahas neraca komoditas ini dan memperkirakan berapa produksinya di lokal, kemudian berapa yang bisa diimpor karena kalau kita terlalu mepet nanti kita khawatir kondisi global ini tidak menentu," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us