Sinyal Damai Dagang AS-China Bikin Rupiah Kembali Bertenaga

- Investor sambut positif rencana pertemuan Trump-Xi
- Pasar didukung oleh prospek kesepakatan dagang AS dan China, dengan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping yang dijadwalkan bertemu di Korea Selatan.
- Investor semakin yakin The Fed akan pangkas suku bunga
- Sentimen positif datang dari keyakinan pasar bahwa Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan mereka.
- Proyeksi pergerakan rupiah pada perdagangan Rabu
- Rupiah ditutup menguat 13 poin, bergerak di rentang harian Rp16.602 hingga Rp16.627, dengan proyeksi pergerakan c
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah berhasil mencatatkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (28/10/2025).
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.608 per dolar AS, menguat 13 poin atau 0,08 persen dibandingkan posisi hari sebelumnya di level Rp16.621 per dolar AS.
1. Investor sambut positif rencana pertemuan Trump-Xi
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah didukung prospek kesepakatan dagang AS dan China. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu di Korea Selatan.
Ibrahim menjelaskan, kedua negara dapat mencapai kesepakatan jalan tengah untuk mempersiapkan interaksi tingkat tinggi kedua pemimpin.
"Pasar didukung oleh prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan Tiongkok, dua konsumen minyak terbesar dunia, dengan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping yang dijadwalkan bertemu," sebutnya.
2. Investor semakin yakin The Fed akan pangkas suku bunga
Ibrahim menambahkan, sentimen positif lainnya datang dari meningkatnya keyakinan pasar, yakni Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya.
Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin alias 0,25 persen pada akhir pertemuan mereka pada Rabu waktu setempat.
"Spekulasi penurunan suku bunga diperkuat oleh data inflasi konsumen yang lemah dari minggu lalu, yang menunjukkan inflasi sedikit menurun pada bulan September," paparnya.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi AS seperti pasar tenaga kerja yang mendingin dan penutupan pemerintahan (government shutdown) yang masih berlangsung, juga diperkirakan akan mendorong The Fed mengambil kebijakan yang lebih longgar.
3. Proyeksi pergerakan rupiah pada perdagangan Rabu
Ibrahim memaparkan, pada perdagangan sore ini rupiah ditutup menguat 13 poin. Dia mencatat penguatan itu sedikit menipis, karena rupiah sempat menguat hingga 15 poin di sepanjang sesi perdagangan.
Data Bloomberg mencatat, rupiah hari ini bergerak di rentang harian Rp16.602 hingga Rp16.627, setelah dibuka di level Rp16.615.
Untuk perdagangan Rabu (29/10/2025), Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah akan cenderung fluktuatif, namun berpotensi ditutup melemah di rentang harga Rp16.600 hingga Rp16.630 per dolar AS.

















