Tahun Ini, Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 5,1 Persen

- Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 adalah sebesar 5,1 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari angka PDB terakhir pada September 2024.
- Data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2024 mencatatkan level ekspansif di angka 51,2, didorong oleh kenaikan pesanan baru dan aktivitas pembelian bahan baku oleh perusahaan.
Jakarta, IDN Times - Chief India and Indonesia Economist HSBC Global Research Pranjul Bhandari memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,1 persen year on year (yoy) pada tahun ini.
“PDB untuk tahun 2025, kami memperkirakan akan mencapai 5,1 persen. Angka PDB terakhir adalah 4,9 persen pada September (kuartal III-2024). Jadi, ada sedikit peningkatan. Sementara pertumbuhan di banyak negara lain bisa lebih rendah,” kata Pranjul dalam media briefing secara hybrid, di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
1. Geliat sektor industri meningkat di Desember

Laju ekonomi RI diprediksi lebih baik didukung oleh data kinerja ekspor yang tumbuh dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini pun bisa mengindikasikan geliat sektor industri pun masih meningkat.
Data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2024 berhasil rebound dan kembali mencatatkan level ekspansif di angka 51,2, setelah sebelumnya sempat berada di level kontraktif. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan pesanan baru, baik domestik maupun ekspor, serta peningkatan aktivitas pembelian bahan baku oleh perusahaan.
“Dan jika melihat beberapa data lain, misalnya ekspor, saya pikir ini telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Jadi beberapa hal terlihat positif,” ungkapnya.
2. Kebijakan fiskal dan moneter memiliki peran besar untuk dongkrak ekonomi

Pranjul menggarisbawahi kebijakan fiskal dan moneter yang dapat berperan besar bagi pertumbuhan ekonomi pada 2025. Untuk sisi fiskal yakni defisit diproyeksikan akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2024 mengingat adanya program makan bergizi gratis yang baru dijalankan awal tahun.
Kendati demikian, defisit fiskal diproyeksikan tetap berada di bawah 3 persen dari PDB. Kemudian sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) diperkirakan memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebanyak tiga kali pada 2025, yaitu 35 basis poin (bps) di kuartal I dan 50 basis poin di kuartal II.
"Dengan demikian, suku bunga acuan akan turun menjadi 5,25 persen pada bulan Juni dari 6 persen saat ini. Penurunan suku bunga BI di awal tahun ini memperkuat rekomendasi kami untuk berinvestasi lebih banyak pada obligasi rupiah dan obligasi berkualitas tinggi yang diterbitkan oleh BUMN," jelas Pranjul.
3. Investasi asing diharapkan meningkat di tahun ini

Inflasi diperkirakan akan tetap di bawah level tengah target Bank Indonesia sebesar 2,5 persen. Sebelumnya berdasarkan data terakhir, inflasi Desember 2024 tercatat sebesar 1,57 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan inflasi Desember yang sebesar 2,61 persen.
“Berkat upaya pemerintah selama beberapa tahun terakhir untuk benar-benar menurunkan harga pangan dengan koordinasi yang lebih baik antarkementerian, pengiriman bahan pangan yang sangat cepat ke berbagai pulau. Kami melihat, inflasi akan berada di rentang target. Jadi, tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan terkait inflasi, setidaknya untuk saat ini,” kata Pranjul.
Meski demikian, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan investasi langsung atau foreign direct investnement (FDI) belum terlalu kuat. Ia membenarkan bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi pada Indonesia, melainkan juga di pasar negara-negara berkembang pada umumnya.
“Tapi tahun 2025 secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sedikit lebih baik. Stabilitas ekonomi makro sebagian besar terkendali, tetapi lingkungan global yang tidak stabil akan membuat kita semua waspada,” kata Pranjul.
HSBC memproyeksikan pertumbuhan PDB dunia tahun ini kemungkinan sama seperti tahun sebelumnya, yakni sekitar 2,7 persen. Pertumbuhan ekonomi di Asia, di luar Jepang, diperkirakan tetap tangguh pada kisaran 4,4 persen pada 2025. Sementara pertumbuhan ekonomi di enam besar negara ASEAN (ASEAN-6) diperkirakan akan mencapai 4,8 persen pada tahun in