Terpilih Jadi Menkeu Lagi, Sri Mulyani: Target Makin Tinggi

- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan tidak ada yang berubah dari tugasnya, kecuali target yang semakin tinggi di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
- Sri Mulyani meminta dukungan kepada jajaran Kemenkeu untuk memulai tanggung jawab baru dengan tiga wakil menteri keuangan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan tidak ada yang berubah dari tugasnya, kecuali target yang semakin tinggi di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ia pun meminta dukungan kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar tetap mendukungnya untuk memulai tanggung jawab yang lebih besar bersama tiga wakil menteri keuangan (wamenkeu), yakni Suahasil Nazara, Thomas Djiwandono, dan Anggito Abimanyu.
"Hari ini kita disumpah jabatan dan memulai tanggung jawab baru dengan tiga wakil menteri. Saya mohon untuk bapak/ibu sekalian dan pasangan, tetap mendukung kami semuanya membantu maksimal. Nggak ada yang berubah kecuali targetnya makin tinggi," kata Sri Mulyani dalam rapat pimpinan Kemenkeu yang diunggah di akunnya di Instagram, Selasa (22/10/2024).
1. Harus bekerja optimal jaga APBN

Ia meminta seluruh jajaran pimpinan Kemenkeu agar terus bekerja optimal dalam menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Apalagi, tantangan ke depan akan terus bertambah dan semakin kompleks ke depannya.
"Tantangan akan terus bertambah banyak dan semakin kompleks ke depannya. Namun, seluruh tugas dan amanah yang kita emban pasti bisa kita lalui jika kita melangkah bersama, terus bersinergi dan saling mendukung. Kemenkeu satu, Kemenkeu terpercaya," tutur Sri Mulyani.
2. Sri Mulyani lahir di Lampung

Perempuan kelahiran Tanjung Karang, Lampung tersebut mendapatkan penugasan pertama di kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 21 Oktober 2004.
Selanjutnya, pada 5 Desember 2005, Sri Mulyani dilantik menjadi menkeu. Selama menjadi bendahara negara, Sri Mulyani banyak menorehkan prestasi seperti menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.
Pada 2008, dia menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian, Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Setelah SBY kembali jadi presiden RI periode kedua pada 2009, Sri Mulyani tetap pada posisinya sebagai bendahara negara.
Namun pada 1 Juni 2010, Sri Mulyani meninggalkan jabatannya dan menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
3. Dua kali terpilih jadi menkeu era kepemimpinan Jokowi

Selang enam tahun kemudian, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memintanya kembali ke tanah air. Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dilantik Jokowi menjadi menkeu kembali dalam Kabinet Kerja.
Kemudian, pada 23 Oktober 2019, Sri Mulyani terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Jabatan ini adalah jabatan menkeu keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.