Terungkap! Proyek Tol Terpanjang RI Masih Jalan di Tempat gegara Ini

Jakarta, IDN Times - Rencana pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) telah meleset dari rencana semula pada 2022. Rupanya, hal itu karena terganjal dokumen lingkungan yang belum lengkap sehingga lelang belum bisa dilakukan.
"Memang ada satu masalah, dokumen lingkungannya itu kan belum lengkap. Tapi sebelumnya kita bisa lakukan itu. Ada catatan dari KPK, bahwa ini dokumen lingkungannya belum lengkap," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Dia menambahkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan berargumentasi bahwa untuk jalan tol Getaci yang menjadi bagian proyek strategis nasional (PSN) cukup kerangka acuan saja.
"Nanti kita lagi bereskan, ada masalah sedikit," tambah Hedy.
1. Tol Getaci akan dibangun sampai Ciamis terlebih dahulu

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jalan tol Getaci akan dibangun sampai Ciamis terlebih dahulu. Sebab, jalan bebas hambatan tersebut sangat panjang.
Tol Getaci melewati dua provinsi, yaitu Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km. Jadi, totalnya mencapai 206,65 km, menjadikan sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia.
"Kalau nanti terlalu panjang kita akan batasi dulu sampai Ciamis. Itu pun sudah 108 km dan itu yang paling dibutuhkan. Kita akan kerjakan yang Gedebage-Ciamis dulu," sebutnya.
2. Proyek tol Getaci segera dilelang ulang

Kementerian PUPR akan melakukan lelang ulang pada proyek pembangunan jalan tol Getaci. Dikatakan Basuki, rencananya lelang akan dilakukan segera setelah dokumen siap.
"Tendernya baru mau kita lakukan sekarang. (Jadwal lelang ulang) ini tadi (menunggu) kesiapan dokumen," tambahnya.
3. Pembangunannya ditaksir memakan biaya Rp56 triliun

Dikutip dari laman Kementerian PUPR, tol Getaci terdiri dari 4 seksi, yaitu Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 km), seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km), seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan (76,78 km), dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 km).
Jika mengacu rencana semula, total nilai investasi pembangunan jalan bebas hambatan tersebut sebesar Rp56 triliun dan akan dibagi menjadi dua tahap.