Tips Sukses Terjun ke Kripto Cs dari Boy Thohir, Millennials Simak ya!

Menurut dia, perusahaan di perekonomian baru yang mengalami kerugian disebabkan tak adanya bottom line atau profit di dalamnya. Tak hanya itu, jika alur bisnis tak disusun dengan baik, maka tak ada masa depan bagi perusahaan tersebut.

"Katakanlah 2-3 minggu terakhir, 2-3 bulan terakhir, semua terkoreksi. Kenapa? Karena tidak ada bottom line. Jadi pertama harus ada bottom line. Kedua, menurut saya tentunya harus ada storyline. Karena bottom line saja kalau tak ada storyline-nya, ya gak ada future," tutur Boy.

Boy juga menyinggung reputasi perusahaan yang bisa berpengaruh pada kinerja perusahaan. Selain itu, kredibilitas jadi faktor penting untuk menjaga kinerja perusahaan.

"Reputasi, nama baik, dan kredibilitas. Itu yang membedakan perusahaan A, B, dan C. Kenapa yang satu market cap-nya 10, yang satu market cap-nya 20, yang satu 100. Bottom line, storyline, nama baik, reputasi, dan kredibilitas. Apalagi kalau kita mau masuk ke tatanan fund-fund dunia, jangan sekali-sekali istilahnya kita cacat di dalam reputasi dan nama baik kita," tutur Boy.

Boy juga membagikan cara menjaga relasi dengan mitra-mitra kerjanya. Menurutnya, mitra kerja dan tim manajemen yang terbaik adalah sosok-sosok yang memiliki karakter dan nilai.

"Percuma kita punya bisnis sehabat apapun, sebagus apapun. Tapi kalau kita tidak punya management team yang memiliki karakter dan value yang bagus, kita tidak punya partner yang punya karakter dan value yang bagus, apapun bisnis itu sebagus apapun itu kan hanya hitungan," tutur Boy.

Terakhir, menurutnya perusahaan di sektor new economy akan jauh lebih baik jika menerapkan transparasi, terutama ketika sudah melantai di Bursa Efek Indonesia.

"Saya encourage teman-teman semua, memang sistem yang terbaik menurut saya adalah sistem kalau perusahaan itu sudah menjadi public listed company. Kenapa? Karena kita dituntut untuk transparan, untuk terbiasa di-challenge. Kita harus benar-benar profesional, check and balance," ujar Boy.