Tumbuh 154 Persen, Bank Jago Raup Laba Bersih Rp127 M Semester I-2025

- Penyaluran kredit Bank Jago tumbuh 37 persen, mencapai Rp21,4 triliun di semester I-2025.
- Bank Jago raup laba bersih Rp127 miliar atau tumbuh 154 persen dari tahun sebelumnya.
- Jumlah nasabah Bank Jago meningkat menjadi 17,2 juta, dengan DPK mencapai Rp22,4 triliun.
Jakarta, IDN Times - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan kinerja positif pada semester I-2025. Bank Jago mampu mencatatkan pertumbuhan dari segi penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan jumlah nasabah.
"Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami," kata Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dalam siaran pers resmi yang diterima IDN Times, Minggu (27/7/2025).
1. Penyaluran kredit Bank Jago tumbuh 37 persen

Dari sisi pembiayaan, Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 37 persen dibandingkan semester I-2024 atau secara year on year (yoy). Penyaluran kredit pada akhir semester I-2025 mencapai Rp21,4 triliun, meningkat dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang hanya sebesar Rp15,7 triliun.
"Dalam penyaluran kredit, Bank Jago tetap mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," kata Arief.
Namun, mencermati kebutuhan nasabah akan pembiayaan yang masih besar, Bank Jago juga telah menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi. Seluruh penyaluran kredit yang dilakukan Bank Jago dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang rendah di level 0,3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.
"Kolaborasi dengan mitra ekosistem terus menjadi kontributor utama bisnis kami. Namun kami menyadari pentingnya melakukan diversifikasi, konsisten berinovasi, serta menciptakan produk dan layanan yang dapat memberikan kontribusi bisnis signifikan di masa depan," kata Arief.
2. Bank Jago raup laba bersih Rp127 miliar

Pertumbuhan kredit itu kemudian mendorong aset Bank Jago naik menjadi Rp32,4 triliun atau tumbuh 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp24,2 triliun.
Di sisi lain, Bank Jago juga membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp127 miliar per akhir Juni 2025 atau tumbuh 154 persen dibandingkan akhir Juni 2024 yang hanya Rp50 miliar.
Sementara itu, rasio kredit terhadap DPK atau loan-to-deposit ratio (LDR) berada pada 96 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat. Likuiditas didukung dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 35,9 persen, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
“Pencapaian ini terus memotivasi kami untuk senantiasa berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital, sehingga dapat memberikan pelayanan nasabah yang lebih baik dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Arief.
3. Pertumbuhan jumlah nasabah

Adapun sepanjang semester I-2025, Bank Jago telah melayani 17,2 juta nasabah, termasuk 13,7 juta nasabah funding melalui aplikasi Jago dan Jago Syariah.
Jumlah pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah bertambah lebih dari tiga juta nasabah dibandingkan posisi akhir semester I-2024 yang sebanyak 10 juta nasabah.
Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp22,4 triliun sampai akhir Juni 2025 atau meningkat 51 persen yoy sebesar Rp14,8 triliun.