Minuman Teguk IPO, Investor Oversubscribe sampai 159 Kali!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Merek minuman Teguk di bawah PT Platinum Wahab Nusantara telah resmi melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah resmi melantai di bursa, saham Teguk (TGUK) sampai kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 159,91 kali.
Baca Juga: Resmi IPO, Blibli Bakal Masuk Daftar 5 IPO Terbesar di BEI
1. Dana IPO bakal dipakai buat perbanyak gerai
Pendiri Teguk, Najib Wahab mengatakan, dana yang diperoleh perusahaan dari IPO akan digunakan untuk memperbanyak gerai dan keperluan lainnya.
Saat ini, Teguk telah memiliki 161 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Teguk juga telah memiliki gerai di New York, Amerika Serikat (AS).
“Melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi , meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital,” kata Najib dikutip dari keterangan resmi, Senin (10/7/2023).
Baca Juga: IHSG Berhasil Bangkit Hari Ini, 5 Saham Teguk Cuan
2. Saham Teguk menguat hingga 38 poin di penutupan perdagangan bursa
Perusahaan menyatakan, harga penawaran tertinggi untuk saham TGUK ialah Rp110. Berdasarkan data RTI, nilai saham Teguk hari ini ditutup dengan penguatan 38 poin atau 34,55 persen ke Rp148.
CEO TEGUK Indonesia, Maulana Hakim mengatakan IPO berhasil diwujudkan karena investor percaya dengan seluruh proses yang telah dikerjakan Teguk hingga saat ini.
“Keberhasilan ini merupakan tonggak bersejarah bagi Minuman Teguk dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua investor, karyawan, mitra bisnis, konsumen maupun semua kalangan termasuk komunitas setia Teguk di Indonesia dan Amerika," kata Maulana.
3. Perusahaan sebut tak punya utang dan berhasil catatkan untung
Perusahaan menuturkan, dari tahap evaluasi, perusahaan yang telah mengantongi sertifikasi halal itu dinyatakan tak memiliki utang, membukukan laba positif, dengan model usaha sendiri (no-franchise dan no venture) sejak didirikan.
Karena penilaian itu, saham TGUK pun masuk menjadi bagian dari saham syariah di bursa Indonesia. Tak hanya itu, secara data, studi yang dilakukan NAS Consulting & Research menemukan bahwa nilai saham perusahaan makanan dan minuman yang melantai di BEI terus meningkat.