Promosi Jualan di Medsos? Platform Ini Bikin Aman dari Konten Negatif

Penayangan iklan harus terhindar dari konten berbahaya

Jakarta, IDN Times - Beriklan di media sosial adalah salah satu cara termudah bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya. Berbagai platform media sosial memiliki mekanisme yang berbeda-beda dalam layanan iklan.

Iklan juga merupakan konten di media sosial yang bisa berhadapan dengan konten berbahaya atau negatif. Ada begitu banyak konten berbahaya dan negatif yang beredar di media sosial sehingga memicu kekhawatiran banyak pihak.

Baca Juga: TikTok Boleh Ajukan Izin E-commerce? Bahlil: Kalau Medsos, Medsos Aja

1. UMKM bisa beriklan lebih aman dengan adanya pencegahan konten negatif

Promosi Jualan di Medsos? Platform Ini Bikin Aman dari Konten Negatifilustrasi media sosial (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam rentang 17 Juli sampai 17 September 2023, ada 200.216 konten negatif yang ditangani.

Head of Marketing SnackVideo Indonesia, Dina Bhirawa mengatakan, pihaknya ingin memastikan iklan beredar tanpa mengkhawatirkan adanya konten berbahaya atau negatif.

SnackVideo Indonesia, platform media sosial berbasis video pendek menyediakan ekosistem yang aman untuk penggunanya bisa berkembang dan memberdayakan kreativitas. Tak hanya bagi pengguna dan konten kreator, tapi juga bagi para UMKM yang ingin mengiklankan bisnisnya.

“SnackVideo Indonesia ingin menciptakan ekosistem yang tepat bagi semua brand untuk dapat terhubung dengan masyarakat melalui cara yang andal, aman, dan dapat dipercaya,” katanya dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (9/12/2023).

2. Konten promosi UMKM harus bisa dikendalikan penanyangannya

Promosi Jualan di Medsos? Platform Ini Bikin Aman dari Konten NegatifIlustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)

Dina mengatakan, SnackVideo Indonesia memahami bahwa setiap brand memiliki visi, misi, dan nilainya masing-masing. Oleh sebab itu, karena itu sangat penting bagi pelaku usaha untuk dapat mengendalikan penayangan iklannya. Dengan demikian, iklan mereka tak hanya dilihat oleh target pasarnya, tapi juga sesuai dengan pesan dan nilai yang ingin disampaikan.

Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, SnackVideo Indonesia menyediakan Content Exclusions Solution pada November 2023. Fitur tersebut membantu para pemilik usaha untuk dapat mengontrol penayangan iklan mereka, sehingga dilakukan dengan pengaturan yang tepat dan dapat ditonton oleh target pasar yang sesuai.

“Content Exclusions Solution memungkinkan brand untuk menyampaikan pesan dengan efektif dan efisien, karena setiap iklan ditayangkan dengan rencana yang baik, penuh makna, dan yang paling penting adalah dipercaya oleh para pengguna SnackVideo yang menontonnya,” ujar Dina.

Adapun fitur tersebut menggunakan teknologi machine learning seperti yang diterapkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI).

“Teknologi yang sama juga diterapkan oleh SnackVideo Indonesia untuk menemukan konten-konten berbahaya dan negatif sehingga bisa langsung segera ditangani,” ucap Dina.

Baca Juga: 5 Trik Digital Marketing SEO Google, Cara Cerdas Bisnis Laku!

3. Penayangan iklan promosi dilakukan secara transparan

Promosi Jualan di Medsos? Platform Ini Bikin Aman dari Konten NegatifIlustrasi Instagram (IDN Times/Aditya Pratama)

Content Exclusions Solution dari SnackVideo Indonesia sejalan dengan standar-standar dari Global Alliance for Responsible Media (GARM), sebuah inisiatif yang dikeluarkan oleh World Federation of Advertisers (WFA).

Lewat GARM, WFA ingin memastikan bahwa penayangan iklan secara daring, termasuk dalam semua platform media digital, dilakukan secara transparan, konsisten, dan terkendali dengan baik. Dengan demikian, iklan tidak ditayangkan setelah atau sebelum, atau bersamaan dengan konten yang berbahaya atau negatif.

Dalam pelaksanaannya, Content Exclusions Solution dari SnackVideo Indonesia memberi opsi tiga tingkat inventaris konten video, yaitu Penuh, Standar, dan Terbatas. Ketiga opsi tersebut dirancang sesuai dengan Brand Safety Floor and Suitability Framework GARM. Berikut penjelasannya:

- Inventaris penuh: Semua konten yang memenuhi persyaratan dasar dan sebagian konten dengan risiko tinggi akan disaring. Contoh: Konten grafis penuh kekerasan, konten pornografi yang eksplisit dan terdapat ketelanjangan, serta konten yang mengandung ujaran kebencian terhadap individu atau kelompok.

- Inventaris standar: Berdasarkan inventaris penuh, semua konten berisiko tinggi dan sebagian yang berisiko sedang akan difilter. Contoh: Konten dengan kandungan kata-kata kasar, konten berita atau drama yang memiliki adegan kekerasan, serta konten yang senonoh.

- Inventaris terbatas: Berdasarkan inventaris standar, semua konten berisiko sedang dan sebagian yang berisiko rendah akan disaring. Contoh: Konten dengan pornografi ringan dan konten pemicu yang berkualitas rendah.

Baca Juga: Mayoritas Keputusan Gen Z Dipengaruhi Iklan di Media Sosial

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya