Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Victoria's Secret Tutup Situs Web karena Insiden Keamanan

Ilustrasi website down (freepik.com/rawpixel.com)
Ilustrasi website down (freepik.com/rawpixel.com)
Intinya sih...
  • Victoria's Secret menutup situs webnya akibat insiden keamanan yang tidak dijelaskan secara rinci, menyebabkan spekulasi tentang pelanggaran data atau serangan siber.
  • Gangguan tersebut memengaruhi layanan toko fisik dan daring, dengan penutupan situs selama 4-5 hari dan berdampak signifikan pada operasional daring.
  • Harga saham Victoria's Secret turun 6,8 persen karena kekhawatiran investor atas dampak finansial jangka pendek akibat insiden keamanan tersebut.

Jakarta, IDN Times - Victoria's Secret, merek pakaian dalam asal Amerika Serikat (AS), menutup situs web resminya di AS pada Rabu (28/5/2025), akibat insiden keamanan yang belum dijelaskan secara rinci. Penutupan ini dilakukan untuk melindungi data pelanggan dan sistem internal perusahaan.

Gangguan juga memengaruhi sejumlah layanan di toko fisik, meskipun gerai tetap buka. Waktu kejadian yang bertepatan dengan akhir pekan Memorial Day, momen penting dalam kalender penjualan, memicu spekulasi soal kemungkinan pelanggaran data atau serangan siber.

1. Kronologi insiden dan respons perusahaan

Pada Senin (26/5/2025), pengguna melaporkan tidak dapat mengakses situs web Victoria's Secret, yang hanya menampilkan layar hitam dan pernyataan resmi. Perusahaan menyebut adanya insiden keamanan yang memicu penutupan situs dan beberapa layanan toko sebagai langkah pencegahan. Gangguan diperkirakan berlangsung 4–5 hari dan berdampak signifikan pada operasional daring, dikutip dari Bloomberg.

"Kami segera menerapkan protokol respons dan melibatkan pakar keamanan eksternal," kata juru bicara perusahaan, dikutip CNN.

Meski belum ada penjelasan soal jenis serangan yang terjadi, perusahaan menegaskan fokus pada pemulihan sistem secara cepat dan aman.

Gangguan ini muncul di tengah upaya perusahaan menjaga stabilitas finansial di tengah fluktuasi permintaan dan ketidakpastian tarif. Penutupan selama periode penjualan utama menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerugian, mengingat penjualan daring menyumbang sepertiga dari total pendapatan tahunan sebesar 2 miliar dolar AS (Rp32,5 triliun) pada 2024.

2. Dampak pada bisnis dan pelanggan

Harga saham Victoria's Secret turun 6,8 persen menjadi 21 dolar AS (Rp342,2 ribu) pada Rabu (28/5/2025), mencerminkan kekhawatiran investor atas dampak finansial jangka pendek.

Analis Wells Fargo, Ike Boruchow, mempertahankan peringkat Underweight dengan target harga 15 dolar AS (Rp244,4 ribu), menyoroti risiko terhadap performa e-commerce perusahaan.

Di media sosial, pelanggan mengungkapkan kebingungan dan kekhawatiran, sebagian menduga adanya pelanggaran data. Seorang pengguna Reddit yang mengaku mantan insinyur IT perusahaan menyebut insiden ini menyerupai skenario pelanggaran sistem atau gangguan pusat data. Namun, belum ada konfirmasi resmi mengenai dugaan tersebut, dilansir dari Times Now.

Meski toko fisik dan merek afiliasi PINK tetap beroperasi, layanan seperti pembayaran digital dan akses data pelanggan terganggu. Perusahaan menyatakan keamanan sistem menjadi prioritas utama sebelum semua layanan dipulihkan, namun kurangnya informasi jelas menambah ketidakpastian di kalangan pelanggan, dikutip NBC4.

3. Konteks dan tantangan keamanan siber

Kasus ini mencerminkan meningkatnya ancaman siber yang kian kompleks, didorong oleh penggunaan teknologi kecerdasan buatan. CEO XSOC Corp., Richard Blech, menyebut bahwa pelaku kini memanfaatkan AI untuk meningkatkan skala serangan, seperti kasus Marks & Spencer di Inggris yang mengalami kerugian 300 juta poundsterling (Rp6,5 triliun). 

Waktu insiden yang bertepatan dengan akhir pekan panjang memperkuat dugaan bahwa peretas sengaja memilih momen dengan pengawasan IT minim.

"Serangan ransomware sering terjadi saat libur karena keterbatasan sumber daya," ungkap seorang pengguna Reddit.

Situasi ini menambah tekanan bagi perusahaan untuk menuntaskan masalah tanpa mengorbankan keamanan.

Victoria's Secret kini berada di bawah sorotan pelanggan dan investor untuk memberikan kejelasan terkait insiden dan langkah pencegahan selanjutnya. Perusahaan berkomitmen memberikan pembaruan dan terus memulihkan operasional situs dan layanan toko, dilansir Fox Business.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us