Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vietnam Setujui Investasi Rp24,7 Triliun dari Trump Organization

Ilustrasi bendera AS-Vietnam (https://commons.m.wikimedia.org/U.S. Department of State)
Ilustrasi bendera AS-Vietnam (https://commons.m.wikimedia.org/U.S. Department of State)
Intinya sih...
  • Pemerintah Vietnam menyetujui investasi senilai 1,5 miliar dolar AS dari Trump Organization dan mitranya untuk membangun properti mewah, termasuk lapangan golf dan hotel.
  • Proyek ini akan dimulai pada kuartal I-2025 dan dijadwalkan rampung pada kuartal II-2029, fokus di Provinsi Hung Yen dan dekat Ho Chi Minh City.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Vietnam menyetujui investasi senilai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp24,7 triliun) dari Trump Organization dan mitranya pada Jumat (16/5/2025). Investasi ini akan digunakan untuk membangun properti mewah, termasuk lapangan golf dan hotel di beberapa wilayah strategis Vietnam.

Proyek ini merupakan ekspansi besar Trump Organization di Asia Tenggara. Trump Organization menggandeng pengembang lokal, Kinhbac City, dalam proyek jangka panjang yang akan dimulai pada kuartal I-2025 dan dijadwalkan rampung pada kuartal II-2029. Investasi ini datang di tengah negosiasi dagang yang intens antara Vietnam dan AS.

Sebagai negara dengan populasi 100 juta jiwa dan ekonomi yang berkembang pesat, Vietnam menarik perhatian investor global. Meski menghadapi tekanan tarif tinggi dari AS, persetujuan proyek ini dinilai sebagai langkah positif dalam mempererat hubungan ekonomi bilateral.

1. Rincian proyek dan komitmen investasi

Ilustrasi investasi (freepik.com)
Ilustrasi investasi (freepik.com)

Investasi besar ini akan difokuskan di Provinsi Hung Yen dan daerah dekat Ho Chi Minh City, dengan pembangunan hotel, vila eksklusif, serta dua lapangan golf yang direncanakan beroperasi mulai 2027.

"Kami berkomitmen menghadirkan pengalaman kelas dunia di Vietnam melalui proyek ini,” kata Eric Trump, Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization, dikutip dari Yhoo Finance.

Ia menambahkan, seluruh fasilitas akan mencerminkan standar global merek Trump. Proyek ini pertama kali diumumkan oleh Kinhbac City pada Oktober 2024.

Selain meningkatkan sektor properti, proyek ini juga ditargetkan untuk menarik wisatawan mancanegara, terutama dari kalangan atas, seiring tumbuhnya minat terhadap pariwisata golf di Vietnam.

2. Dinamika perdagangan dan strategi ekonomi

Ilustrasi bendera Vietnam berkibar di Hanoi. (unsplash.com/Ajay Karpur)
Ilustrasi bendera Vietnam berkibar di Hanoi. (unsplash.com/Ajay Karpur)

Persetujuan investasi ini berlangsung saat Vietnam menghadapi ancaman tarif impor hingga 46 persen dari AS, menyusul kebijakan dagang timbal balik yang diterapkan pemerintah Trump.

"Kami ingin meningkatkan pembelian produk bernilai tinggi dari Amerika dalam jumlah besar dan stabil,” ujar Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien.

Dien menekankan, investasi strategis dengan perusahaan AS menjadi salah satu pendekatan Vietnam dalam meredam tekanan perdagangan. Di sisi lain, kenaikan tarif membuat sejumlah perusahaan multinasional mempertimbangkan ulang Vietnam sebagai basis produksi. Namun, kehadiran investasi Trump Organization menunjukkan negara ini tetap menjadi destinasi menarik bagi investor global.

3. Dampak ekonomi dan isu etika

Donald Trump (Unsplash.com/Library of Congres)
Donald Trump (Unsplash.com/Library of Congres)

Proyek senilai Rp24,7 triliun ini diperkirakan menciptakan ribuan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur lokal, dan memperkuat posisi Vietnam sebagai destinasi wisata golf di Asia.

“Skala investasi keluarga Trump yang terkait dengan urusan kenegaraan jauh melampaui masa jabatan pertamanya,” ujar Jeff Hauser dari Revolving Door Project, dikutip The Washington Post.

Hauser menggarisbawahi potensi konflik kepentingan dalam keterlibatan bisnis keluarga Trump. Selain itu, kemitraan dengan Kinhbac City yang memiliki kedekatan dengan Partai Komunis Vietnam memunculkan sorotan publik.

Meski Trump Organization menyatakan kesepakatan ini sesuai dengan standar etika internal mereka, para pengamat tetap mempertanyakan transparansi dan dampak politik dari proyek tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us