Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Volvo Pangkas 800 Pekerja di AS Imbas Tarif Trump

ilustrasi perusahaan otomotif (freepik.com/usertrmk)
ilustrasi perusahaan otomotif (freepik.com/usertrmk)
Intinya sih...
  • Volvo Group pemangkas hingga 800 pekerja di AS karena tarif Trump.
  • Tarif impor meningkatkan biaya produksi otomotif global, Volvo Group terdampak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Volvo Group mengumumkan rencana pemangkasan hingga 800 pekerja di tiga fasilitasnya di Amerika Serikat (AS) pada Jumat, (18/4/2025) waktu setempat. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar dan penurunan permintaan yang dipicu oleh kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.

Kebijakan tarif yang diterapkan sejak awal April 2025 telah mengguncang industri otomotif global, termasuk Volvo Group, yang merupakan bagian dari AB Volvo asal Swedia. Pemangkasan ini menjadi salah satu dampak nyata dari meningkatnya biaya produksi akibat tarif impor, khususnya pada komponen kendaraan.

1. Dampak tarif terhadap operasional Volvo

ilustrasi seseorang di PHK (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi seseorang di PHK (pexels.com/RDNE Stock project)

Tarif yang diberlakukan Trump, termasuk tarif 25 persen pada baja dan aluminium serta tarif khusus pada suku cadang otomotif, telah meningkatkan biaya produksi di sektor otomotif. Volvo Group, yang mengoperasikan fasilitas di Macungie, Pennsylvania, Dublin, Virginia, Hagerstown, dan Maryland, menghadapi tekanan finansial akibat kenaikan biaya ini.

“Pesanan truk tugas berat terus terdampak negatif oleh ketidakpastian pasar terkait tarif angkutan, permintaan, dan potensi perubahan regulasi,” kata juru bicara Volvo Group North America dalam pernyataan resmi, dilansir dari CNBC

Pemangkasan 550 hingga 800 pekerja ini direncanakan berlangsung dalam tiga bulan ke depan.

2. Respon industri otomotif terhadap kebijakan tarif

ilustrasi perusahaan otomotif (freepik.com/usertrmk)
ilustrasi perusahaan otomotif (freepik.com/usertrmk)

Industri otomotif global tengah berjuang menghadapi gangguan rantai pasok akibat tarif Trump. Dikutip dari NBC News, analis dari Boston Consulting Group memperkirakan tarif ini dapat menambah biaya industri otomotif hingga 160 miliar dolar AS (Rp2,7 kuadriliun) per tahun, yang berdampak pada harga kendaraan baru dan bekas.

Volvo bukan satu-satunya yang terdampak. Produsen seperti Toyota mulai mempertimbangkan pemindahan produksi ke AS untuk mengurangi beban tarif, sementara merek seperti Jaguar Land Rover bahkan menghentikan penjualan di AS. Langkah ini mencerminkan upaya industri untuk bertahan di tengah ketidakpastian perdagangan global.

3. Tantangan jangka panjang bagi pasar tenaga kerja

ilustrasi pekerja di pabrik (freepik.com/usertrmk)
ilustrasi pekerja di pabrik (freepik.com/usertrmk)

Pemangkasan pekerjaan oleh Volvo menambah kekhawatiran akan dampak tarif terhadap pasar tenaga kerja AS. Meskipun Trump mengklaim tarif akan menghidupkan kembali manufaktur AS, laporan dari Goldman Sachs menyebutkan bahwa tarif yang bersifat luas justru dapat mengurangi lapangan kerja.

“Dampak langsungnya adalah pembatalan pesanan dan risiko penurunan belanja konsumen,” kata seorang analis dari CNBC Supply Chain Survey.

Ketidakpastian ini dapat memperburuk kondisi ekonomi, terutama bagi pekerja di sektor manufaktur seperti yang dihadapi karyawan Volvo.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us