Wah, Pemerintah Bakal Kasih Subsidi Ongkir Rp500 M selama Harbolnas
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan terus menggerakan perekonomian agar bisa pulih dari dampak pandemik COVID-19.
Tidak hanya melalui bantuan sosial (bansos), pemerintah juga punya sejumlah langkah lain sebagai stimulus. Salah satunya adalah subsidi ongkos kirim sebesar Rp500 miliar untuk mendorong Hari Belanja Nasional (Harbolnas).
"Yang Hari Belanja Nasionalnya adalah di H-10 dan di H-5, di mana untuk Hari Belanja Nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional, pemerintah akan menyubsidi ongkos kirim sehingga pemerintah menyiapkan Rp500 miliar," kata dia di Kantor Presiden, komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/4/2021).
1. Pencarian bansos dipercepat

Selain itu, pemberian bansos akan dipercepat untuk 20 juta keluarga penerima manfaat. Bansos itu berupa beras sebesar 10 kg, percepatan penyaluran program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan bantuan langsung tunai (BLT).
"Penyaluran pencairan sembako dari Juni ke awal Mei selama 2 bulan, jadi ini dipercepat," tambah Airlangga.
2. Minta Bulog segera salurkan beras untuk masyarakat

Tidak hanya percepatan pemberian bansos dan subsidi ongkos kirim Harbolnas, pemerintah juga akan menyalurkan beras dari Perum Bulog. Airlangga memperkirakan Bulog bisa meperloleh dana sekitar Rp2 triliun dari penyaluran beras tersebut.
"Dan dana itu bisa untuk membeli gabah rakyat sebesar 440 ribu (ton). Dan juga tentunya percepatan perlindungan sosial estimasinya sebesar Rp14,12 triliun sehingga tentu harapannya PDB di kuartal kedua bisa tumbuh positif," paparnya.
3. Minta swasta segera bayarkan THR

Langkah ketiga adalah dengan meminta sektor swasta untuk membayar tunjangan hari raya (THR) secara penuh. Pembayaran THR, menurutnya, dapat menggerakkan roda perekonomian.
"Pembayaran THR, estimasi daripada anggaran yang bisa masuk ke pasar adalah Rp215 triliun," katanya.
Airlangga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah berpesan agar untuk mendorong sektor konsumsi jelang Idulfitri atau lebaran. Oleh karena itu, THR menjadi salah satu faktor pendorong untuk menggerakan sisi permintaan atau suplai.
"Oleh karena itu, tadi dalam rapat disampaikan bahwa salah satu untuk mendorong konsumsi menjelang lebaran adalah pemberian THR kepada karyawan. Ini tadi disampaikan bahwa sudah waktunya pihak swasta untuk memberikan THR karena berbagai kegiatan sudah diberikan," paparnya.