Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamen Investasi Minta Polisi Usut Pelaku Pemalakan Investor di Cilegon

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu (dok. BKPM)
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu (dok. BKPM)
Intinya sih...
  • Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu meminta Polda Banten segera mengusut pemalakan Kadin Cilegon terhadap PT Chandra Asri Alkali.
  • Pemerintah menyerahkan hasil penyelidikan ke Polda Banten dan menegaskan perlunya hukuman bagi pihak yang bersalah, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
  • Pemerintah fokus pada pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan investasi sebagai andalan, namun dihadapi banyak tantangan dalam mencapai target tersebut.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu meminta Polda Banten segera mengusut insiden yang melibatkan Kadin Cilegon dengan PT Chandra Asri Alkali.

Dalam insiden tersebut, Kadin Cilegon dan sejumlah pengusaha lokal meminta jatah proyek terhadap kontraktor asal China, Chengda Engineering Co yang akan menggarap pembangunan Chandra Asri Alkali.

"Intinya, yang pertama adalah kita memang menyesali terhadap kejadian yang terjadi dan itu nanti kita serahkan kepada Aparat Penegak Hukum, dalam hal ini nanti Polda Provinsi Banten yang akan turun melakukan proses pemeriksaan terhadap kejadian yang ada," kata Todotua dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Kamis (15/5/2025).

1. Harus ada efek jera

Ilustrasi penurunan kinerja bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi penurunan kinerja bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Todotua menambahkan, pemerintah menyerahkan ke Polda Banten apa pun hasil dari penyelidikan yang dilakukan. Namun, satu hal pasti kepolisian mesti memberikan hukuman bagi pihak-pihak yang terbukti bersalah.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.

"Intinya ke depannya, konteks ini kita untuk memberikan suatu konteks efek jera ke depannya, khususnya berbicara terhadap iklim investasi yang ada di negara kita," kata Todotua.

2. Banyak PR terkait investasi untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemerintah, sambung Todotua, sangat fokus mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Guna mencapai target tersebut, pertumbuhan investasi jadi andalan pemerintah. Namun, Todotua menyampaikan pemerintah menghadapi banyak pekerjaan rumah (PR) yang menjadi tantangan dalam menumbuhkan investasi di dalam negeri.

"Intinya yang paling utama berbicara terhadap kondusivitas daripada investasi tersebut. Ini sudah beberapa bulan ramai kita dengar bahwa terjadinya aksi-aksi, baik itu dari kelompok masyarakat maupun organisasi dan lain-lain yang itu cukup meresahkan, mengganggu terhadap kegiatan iklim investasi," tutur dia.

3. Viral Kadin Cilegon minta jatah proyek

ilustrasi pabrik (IDN Times/Muhammad Surya)
ilustrasi pabrik (IDN Times/Muhammad Surya)

Sebelumnya, sebuah video berisi Kadin Cilegon dan sejumlah pengusaha lokal meminta jatah proyek terhadap kontraktor asal China, Chengda Engineering Co yang akan menggarap pembangunan Chandra Asri Alkali viral di media sosial Instagram.

Dalam video itu terlihat, petinggi Kadin Cilegon, MS terekam saat meminta kepada perusahaan BUMN milik China itu agar pengusaha lokal dilibatkan dalam proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.

"Tanpa ada lelang. Porsinya harus jelas, tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin (atau) Rp3 triliun untuk Kadin, porsinya harus jelas tanpa ada lelang," kata MS dalam video tersebut.

Saat dikonfirmasi terkait video tersebut, Wakil Ketua Umum I Kadin Kota Cilegon, Isbatullah Alibasja membantah telah memalak Chengda, seperti yang dinarasikan dalam video yang beredar. Namun, kata dia, dalam pertemuan itu, Kadin Kota Cilegon tersebut hanya meminta pelibatan pengusaha lokal dalam proyek raksasa Chandra Asri Alkali.

Sebab, kata dia, iklim ekomomi nasional, terutama di Kota Cilegon, tengah dalam kondisi kurang baik. "(Ini) Membantu upaya pemerintah mengurangi pengangguran dan kemiskinan, dan menahan laju pertembuhan ekonomi karena saat ini kebijakan fiskal kami defisit," kata Isbat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us