3 Modus Penipuan Curi Data Kartu Kredit Jelang Valentine, Waspada!

Jakarta, IDN Times - Hari kasih sayang alias Valentine tinggal menghitung hari. Di hari yang identik dengan cinta, kejutan manis, dan hadiah spesial, ternyata ada hal berbahaya yang perlu diwaspadai.
Dikutip dari situs resmi OCBC NISP, Selasa (11/2/2025), hari valentine kerap dimanfaatkan oleh pelaku penipuan yang mengincar kartu kredit. Aksinya dilancarkan dengan mengirim pesan menarik melalui WhatsApp atau SMS, yang mengandung tautan palsu atau file APK yang digunakan untuk mencuri data kartu kredit.
Pemberitahuan transaksi belanja palsu yang mengatasnamakan bank atau marketplace juga kerap dijadikan alat untuk melancarkan penipuan. Berikut tiga modusnya yang perlu kamu hindari.
1. Promo yang mencakup tautan situs palsu

Modus pertama adalah pesan terkait promo dan penawaran spesial yang meliputi tautan situs palsu di dalamnya.
Untuk membujuk calon korban, pelaku akan mengirimkan pesan yang menjanjikan hadiah besar, sebagai berikut:
“Spesial untuk kamu! Dapatkan diskon 70 persen untuk pembelian hadiah spesial Valentine. Klik di sini [tautan palsu] untuk klaim sekarang!”
Tautan itu bisa berupa situs palsu yang mengatasnamakan bank, dan ketika kamu mengisi data yang diminta di situs, pelaku akan memanfaatkan data untuk melancarkan aksinya.
Ada juga cara lain, yakni melalui file APK yang dikirim ke korban. Sebab, APK adalah format file yang digunakan sistem operasi Android untuk mendistribusikan dan install aplikasi.
Apabila diunduh atau download, kamu berisiko meng-install aplikasi yang dapat mencuri data pribadi yang tersimpan di ponsel, seperti data perbankan seperti PIN dan password, SMS yang mengirimkan OTP. Jika hal itu terjadi, penipu bisa menggunakan data diri kamu untuk untuk menguras saldo ATM atau menggunakan kartu kredit.
2. Pemberitahuan transaksi belanja palsu

Modus kedua adalah penipuan pemberitahuan transaksi palsu. Jangan terkecoh dengan pemberitahuan, karena bisa berujung pada penipuan. Bunyi pesannya sebagai berikut:
“Transaksi sebesar Rp1.500.000 telah berhasil. Jika bukan Anda, segera batalkan transaksi di [tautan palsu] atau telepon ke [nomor palsu].”
Jangan ikuti perintah dalam pesan tersebut. Lakukan check and re-check apabila ada pemberitahuan terkait transaksi di marketplace.
3. Pesan pemberitahuan paket gagal dari kurir

Ketiga adalah pesan dari kurir terkait paket yang tidak pernah dipesan. Modus ini marak digunakan. Biasanya, penipu mengincar orang yang sedang menunggu paket untuk transaksi online. Berikut pesannya:
“Paket Anda gagal dikirim karena kesalahan alamat. Mohon konfirmasi detail paket Anda dan bayar biaya tambahan di [tautan palsu] untuk pengiriman ulang.”
Biasanya, tautan palsu akan meminta data diri kamu yang bisa digunakan pelaku untuk mencuri data kartu kredit, dan kartu kredit itu bisa disalahgunakan.