4 Tips Kelola Keuangan saat Dunia Terancam Stagflasi

Jakarta, IDN Times - Lonjakan inflasi di berbagai negara, terutama negara-negara maju makin memperbesar ancaman stagflasi secara global.
Stagflasi sendiri adalah istilah yang dipakai saat perekonomian dunia melemah, namun inflasi justru meroket.
Pemerintah sendiri sudah pernah membeberkan ancaman stagflasi global tersebut. Di tengah ancaman stagflasi, pengelolaan keuangan perlu dilakukan sebaik-baiknya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan empat tips keuangan di tengah ancaman stagflasi dunia. Apa saja?
1 Menetapkan anggaran kebutuhan dan keinginan

Langkah pertama, buatlah anggaran yang mencakup kebutuhan dan keinginan. Dikutip dari Instagram @ojkindonesia, Kamis (6/10/2022), pos anggaran kebutuhan dan keinginan harus dipisahkan.
Pastikan anggaran keinginan yang kamu tetapkan tak lebih besar dari anggaran kebutuhan, ya. Sebab, kamu harus mengutamakan alokasi anggaran untuk kebutuhan sehari-hari terlebih dahulu, seperti kebutuhan membayar tagihan listrik, internet, belanja keperluan sehari-hari, dan sebagainya.
2. Siapkan dana darurat

Dana darurat sangatlah penting bagi setiap orang, terutama yang sudah memiliki penghasilan. Jika peristiwa tak terduga menimpa, maka dana darurat bisa membantumu menghadapinya lebih baik.
OJK menyarankan kamu menyimpan dana darurat di bank agar aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Nah, besaran dana darurat disesuaikan dengan status setiap orang. Bagi yang masih lajang, idealnya dana darurat besarnya 6 kali lipat dari biaya hidup atau pengeluaran bulanan.
Sementara, bagi yang telah berkeluarga dan memiliki tanggungan, disarankan menyiapkan dana darurat 12 kali lipat dari biaya hidup atau pengeluaran bulanan.
3. Mencari tambahan pendapatan

Jika ingin memiliki pendapatan lebih, kamu bisa mencari pekerjaan sampingan.
Misalnya memanfaatkan platform online seperti berjualan di e-commerce, atau menjadi content creator. Kamu bisa mencari pekerjaan sampingan yang sesuai dengan hobi.
4. Melakukan investasi dengan menyesuaikan profil risiko

Investasi di tengah ancaman stagflasi juga merupakan bagian dari pengelolaan keuangan yang baik. Investasi akan berguna sebagai aset simpanan.
Nah, OJK menyarankan kamu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, apakah rendah, sedang, atau tinggi.
OJK juga menyarankan kamu memilih instrumen investasi yang memberikan imbal hasil yang lebih besar dari tingkat inflasi. Jangan lupa juga melakukan diversifikasi produk investasi, misalnya instrumen berisiko tinggi dengan instrumen berisiko rendah atau moderat.