7 Langkah Atur Keuangan di Era Cashless, Biar Gak Lupa Diri!

- Buat anggaran bulanan yang realistis, gunakan aplikasi pencatat keuangan untuk memudahkan monitoring pengeluaran.
- Pisahkan rekening untuk kebutuhan dan keinginan, agar lebih mudah mengontrol pengeluaran dan hindari boros.
Di zaman sekarang, rasanya hampir semua hal bisa dibayar tanpa uang tunai. Mau beli kopi, bayar ojek online, sampai belanja bulanan, cukup tap atau scan, beres!
Hidup tuh memang jadi lebih praktis berkat dompet digital dan kartu elektronik. Tapi justru karena semua serba instan, banyak orang yang gak sadar kalau uangnya pelan-pelan ludes entah ke mana.
Nah, karena terlalu gampangnya bertransaksi, kita sering lupa ngecek kondisi saldo. Ujung-ujungnya, baru tanggal muda, tapi rekening sudah menipis. Makanya, penting banget buat punya strategi atur keuangan khusus di era cashless ini.
Supaya hidup tetap nyaman tanpa harus khawatir saldo menipis mulu tiap bulan simak tujuh langkah atur keuangan di era cashless berikut ini, yuk!
1. Buat anggaran bulanan yang realistis

Langkah pertama yang wajib banget kamu lakukan adalah bikin anggaran bulanan. Ibarat naik kendaraan, anggaran itu GPS-nya keuangan kamu. Tanpa ini, kamu bakal gampang nyasar dan ujung-ujungnya bingung kenapa uang cepat habis.
Kamu bisa mulai dari yang simpel. Yaitu catat penghasilan, lalu bagi-bagi ke pos kebutuhan pokok, tagihan, transportasi, hiburan, sampai dana darurat.
Biar gak ribet, kamu bisa pakai aplikasi pencatat keuangan yang sekarang banyak banget pilihannya. Pilih yang tampilannya enak dilihat dan gampang dipakai.
Yang penting, pastikan anggarannya masuk akal dan sesuai dengan gaya hidup kamu. Jangan maksa terlalu ketat juga, nanti malah jadi beban pikiran. Pastikan saja kamu disiplin sama batas yang sudah kamu tentukan sendiri di awal bulan.
2. Pisahkan rekening untuk kebutuhan dan keinginan

Kadang yang bikin kita boros bukan karena gak punya uang, tapi karena semua uang numpuk di satu tempat dan gak dipisah-pisah. Akibatnya, uang buat bayar listrik atau cicilan malah kepake duluan buat jajan online.
Makanya, penting banget buat punya dua rekening terpisah. Yaitu satu khusus untuk kebutuhan pokok dan satu lagi buat keinginan pribadi alias jajan.
Dengan cara ini, kamu jadi lebih gampang mengontrol pengeluaran. Pas saldo di rekening jajan habis, itu tandanya kamu harus nahan diri dulu, jangan gesek dari rekening utama.
Ini cara simpel tapi efektif biar keuangan kamu tetap sehat, meskipun semua transaksi sekarang tinggal klik dan geser layar saja. Anggap saja kamu lagi ‘ngerem’ dengan sistem yang kamu atur sendiri. Keren, kan?
3. Gunakan fitur limit transaksi di e-wallet

Era cashless bikin kita gampang banget belanja tanpa mikir panjang. Sekali tap atau scan QR, barang langsung dibayar. Nah, biar gak kebablasan, coba manfaatkan fitur limit transaksi yang ada di banyak e-wallet.
Kamu bisa atur batas harian atau mingguan sesuai kebutuhan dan anggaran. Misalnya, maksimal Rp50 ribu per hari untuk makan siang dan jajan. Kalau lewat dari itu, saldo gak bisa dipakai.
Fitur ini ibarat rem darurat buat impuls belanja yang kadang muncul tiba-tiba, apalagi pas liat promo-promo menggiurkan. Jadi meskipun kamu gak pegang uang fisik, tetap ada ‘pagar’ yang bikin kamu mikir dua kali sebelum checkout. Praktis, gak ribet, dan super membantu buat kamu yang ingin tetap hemat di tengah godaan belanja digital.
4. Pantau pengeluaran harian secara rutin

Sering banget kita ngerasa gak belanja banyak, tapi tiba-tiba saldo tinggal separuh. Nah, itu biasanya karena gak sadar berapa banyak yang sudah keluar setiap harinya.
Padahal, memantau pengeluaran harian bisa bantu banget buat menjaga kesehatan dompet. Gak perlu nulis manual, kok! Sekarang hampir semua e-wallet dan mobile banking sudah punya fitur riwayat transaksi otomatis.
Kebiasaan memantau pengeluaran ini bisa bikin kamu lebih ‘melek’ soal ke mana saja uang kamu pergi. Jadi kalau ada pengeluaran yang gak penting, kamu bisa segera evaluasi dan potong untuk minggu selanjutnya.
Intinya, jangan tunggu akhir bulan buat panik. Lebih baik cek rutin, biar kamu tetap pegang kendali atas keuangan sendiri, bukan malah jadi korban swipe tanpa sadar.
5. Aktifkan notifikasi transaksi

Notifikasi transaksi itu ibarat alarm kecil yang ngingetin kamu setiap kali uang keluar. Mungkin terlihat sepele, tapi notifikasi ini bisa jadi tameng ampuh biar kamu lebih sadar diri dengan kondisi keuangan terkini.
Bayangkan saja tiap kali kamu beli kopi, langsung muncul notifikasi “Rp35.000 telah dibayarkan ke Coffe X.” Lama-lama kamu jadi mikir kalau “Sudah keluar banyak buat kopi nggak, sih?”
Kadang karena terbiasa belanja kecil-kecilan, tapi lama-lama kelamaan juga bisa bikin kantong jebol. Dengan notifikasi yang aktif, kamu bisa langsung tahu setiap ada pengeluaran tanpa harus buka aplikasi dulu.
Ini juga bisa jadi cara cepat buat mendeteksi kalau ada transaksi mencurigakan. Jadi, selain bantu hemat, notifikasi juga bantu kamu lebih aman!
6. Prioritaskan tabungan dan investasi otomatis

Sebelum uang kamu menguap buat jajan atau check out keranjang belanja, lebih baik langsung amankan dulu untuk tabungan atau investasi. Caranya? Pakai fitur autodebet atau auto-transfer dari rekening utama ke rekening tabungan atau aplikasi investasi kamu.
Jadi tiap kali gajian masuk, langsung ada sebagian yang disisihkan tanpa perlu kamu repot mikir dulu. Ibaratnya, kamu ‘bayar diri sendiri’ dulu sebelum bayar yang lain-lain.
Dengan cara ini, kamu gak akan lagi pakai alasan ‘nabung nanti aja kalau ada sisa’. Karena kenyataannya, seringnya sih gak pernah ada sisa, ya kan? Menyisihkan di awal justru bikin kamu lebih terbiasa hidup sesuai kemampuan.
Jika dilakukan secara rutin, tabungan dan investasi kamu bisa tumbuh pelan-pelan tanpa terasa berat. Diam-diam tajir, siapa tahu, kan?
7. Pantau dan evaluasi pengeluaran secara rutin

Punya aplikasi keuangan di HP tapi gak pernah dibuka? Wah, sayang banget! Di era cashless seperti sekarang, penting banget buat rutin mantau pengeluaran yang minimal seminggu sekali.
Dari situ kamu bisa melihat ternyata uang yang kamu pakai itu lari ke mana saja. Bisa jadi kamu kaget sendiri karena ternyata pengeluaran terbesar kamu bukan muat makan, tapi langganan streaming yang gak pernah ditonton, atau beli kopi secara boros banget.
Evaluasi ini bukan buat bikin kamu merasa bersalah, tapi justru biar kamu bisa lebih sadar dan bikin strategi yang lebih pas ke depannya. Kalau ada pengeluaran yang bisa ditekan atau dihapus, kenapa enggak? Dengan kebiasaan ini, kamu bakal lebih gampang mengontrol keuangan, bukan malah keuangan yang mengontrol kamu.
Cashless itu bukan musuh, kok. Justru kalau kamu bisa manfaatkan dengan bijak, sistem ini bisa bantu kamu lebih teratur dan hemat. Kuncinya cuma disiplin saja dan selama kita tahu batas dan kontrol diri, transaksi digital bisa jadi sahabat terbaik dalam mengelola keuangan. Ada baiknya atur dari sekarang, supaya dompet kamu tetap sehat dan hati menjadi tenang!