Aktiva Produktif: Pengertian, Komponen dan Pengawasannya

Kamu pebisnis tetapi tidak mengenal apa itu aktiva? Sekarang, kamu wajib tahu. Sangat penting bagi pebisnis dan pengusaha untuk mengetahui apa itu aktiva. Aktiva merupakan harta, kekayaan atau aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
Jika kamu punya perusahaan, maka wajib tahu istilah aktiva. Nah, aktiva juga ada jenis-jenisnya. Salah satu jenisnya ada aktiva produktif.
1. Pengertian aktiva produktif

Aktiva produktif adalah bentuk aset yang menguntungkan. Aktiva ini merupakan penanaman dana bank yang berbentuk kredit, surat pernyataan, surat berharga dan jenis penanaman lain yang dapat menghasilkan pendapatan untuk perusahaan. Istilahnya adalah earning assets.
Aktiva produktif merupakan suatu investasi yang baik untuk perusahaan. Aktiva ini adalah investasi penghasil pendapatan perusahaan yang dapat memberikan keuntungan. Keuntungan ini bisa didapat dari kegiatan bisnis perusahaan, institusi atau individu. Aset yang disimpan dalam rekening bank yang memiliki bunga, investasi saham, keuntungan obligasi, properti dan lain-lain merupakan sumber pendapatan yang termasuk ke dalam aktiva produktif.
Lalu bagaimana jika tidak mendapatkan keuntungan? Maka itu disebut aktiva non produktif. Kamu harus menghindari aktiva non produktif karena hanya kerugian yang muncul.
2. Komponen-komponen aktiva produktif

Agar mencapai aktiva produktif, kamu harus memenuhi beberapa komponen. Jika tidak ada komponen tersebut, kamu hanya akan mengalami aktiva non produktif. Adapun komponen dalam aktiva produktif di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kredit
Perlu adanya kredit jika ingin tercapainya aktiva produktif. Kredit merupakan tagihan atau penyediaan uang berdasarkan kesepakatan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Kredit adalah hal yang tidak dapat terhindarkan ketika menjalankan suatu bisnis atau mendirikan sebuah perusahaan. Kesepakatan bisa terjadi antara bank dan pihak lain yang mewajibkan peminjam agar melunasi utang beserta bunganya sesuai jangka waktu yang telah disepakati.
2. Surat Berharga
Bicara soal aktiva, maka identik dengan aktivitas pinjam-meminjam atau kredit. Agar prosesnya lancar, maka dibutuhkan jaminan. Salah jaminan yang biasa digunakan pada transaksi kredit ini adalah surat berharga. Surat berharga merupakan barang yang sangat penting untuk dijadikan jaminan dalam kredit. Adapun contoh surat berharga sebagai jaminan adalah surat utang, surat wesel, obligasi, sekuritas kredit dan lainnya yang bisa digunakan untuk pengajuan kredit.
3. Penempatan Dana
Penempatan dana adalah komponen penting dalam aktiva produktif. Penanaman dana bank bisa berupa giro, call money, deposito berjangka, sertifikat deposito, kredit bank dan jenis penempatan dana lainnya di mana mampu memberikan pendapatan.
4. Penyertaan Dana
Penyertaan dana adalah penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal. Bentuk lain penyertaan dana yang bisa dilakukan seperti modal sementara terhadap perusahaan debitur yang bermanfaat dalam mengatasi akibat dari kegagalan kredit.
5. Transaksi Rekening Administratif
Transaksi rekening administratif juga harus ada. Komponen ini adalah komitmen dan kontinjensi yang terdiri dari akseptasi, warkat penerbitan jaminan, irrevocable letter of credit (L/C) yang berlaku, akseptasi wesel impor berdasarkan L/C berjangka, penjualan surat berharga bersyarat repurchase agreement, standby L/C dan jenis transaksi lainnya yang memiliki risiko kredit.
3. Pengawasan aktiva produktif

Aktivitas investasi itu tidak sembarangan. Jika tidak, nantinya akan ada salah satu pihak yang terkena investasi bodong. Oleh karena itu, ada beberapa aktiva produktif yang diawasi. Tentunya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan pihak yang bersangkutan.
Beberapa jenis aktiva produktif seperti sertifikat deposito lebih mudah dilakukan sebagai harta investasi. Pendapatannya dihasilkan dari pembayaran bunga yang merupakan bagian esensial dari investasi. Selain lebih mudah dalam pembayarannya, jenis ini juga tidak memerlukan pengawasan berlebih. Selain itu, sertifikat deposito tidak memerlukan investasi tambahan apapun dari pemilik investasi.
Namun lain cerita jika aktiva produktif yang kamu gunakan berupa properti. Maka pengawasan terhadap jenis aktiva ini lebih tinggi. Mulai dari pajak, pemeliharaan rutin hingga asuransi dilakukan pengawasan. Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa jenis aset berbeda yang digunakan dalam aktiva produktif bisa memiliki tingkat pengawasan yang berbeda pula. Oleh karena itu, pertimbangkan jenis aktiva apa yang perlu digunakan dalam investasi.
4. Kewajiban pajak

Aktiva produktif adalah salah satu jenis aktiva yang mendapatkan pengawasan yang ketat. Pasalnya kamu mendapatkan pendapatan dari jenis kredit atau investasi yang dilakukan. Maka dari itu, penghasilan yang diperoleh dari aktiva produktif wajib dilaporkan saat waktunya pelaporan pajak. Tidak hanya satu bentuk sekuritas, tetapi berbagai sekuritas yang digunakan. Semuanya wajib disetorkan pertanggungjawabannya di saat pelaporan pajak tahunan.
5. Kesimpulan
Demikian itu beberapa hal terkait tentang aktiva produktif. Ada banyak hal yang perlu kamu ketahui terkait kredit dan investasi. Buat kamu yang baru merintis bisnis, hal tersebut harus dipahami agar kelak tidak terjadi kerugian atau masalah dalam hal keuangan perusahaan.