Apa Itu Imbal Hasil? Simak Pengertian hingga Jenisnya

- Imbal hasil adalah keuntungan dari investasi selama periode waktu tertentu, dihitung per tahun atau bulanan.
- Terbagi dalam 4 jenis: imbal hasil saat ini, kedewasaan, dividen, dan panggilan.
Jakarta, IDN Times - Dalam dunia investasi, ada istilah imbal hasil (return/yield). Imbal hasil adalah keberhasilan yang sangat diinginkan pelaku investasi alias investor.
Imbal hasil bisa diperoleh dari investasi selama periode waktu tertentu, setelah investor melalui proses tertentu. Berikut adalah ulasan mengenai imbal hasil!
1. Pengertian imbal hasil

Dikutip dari situs resmi Gramedia, Senin (9/9/2024), imbal hasil adalah istilah untuk menyebut keuntungan yang diperoleh dari investasi.
Pada umumnya, imbal hasil dihitung per tahun, tapi ada juga yang menghitung secara bulanan. Sebelum berinvestasi, investor juga kerap mempertimbangkan persentase imbal hasil yang akan diperoleh sebelum memilih sebuah instrumen investasi.
2. Jenis-jenis imbal hasil

Imbal hasil terbagi dalam empat jenis yang masing-masing bisa menjadi pertimbangan sebelum membuat keputusan investasi:
1. Imbal hasil saat ini
Imbal hasil jenis ini biasanya diperoleh dari instrumen investasi obligasi yang bentuknya adalah rasio tingkat kupon dengan harga spot pinjaman.
2. Imbal hasil kedewasaan
Masih untuk instrumen obligasi, imbal hasil kedewasaan (yield to maturity) adalah hasil investasi obligasi pada saat jatuh tempo. Imbal hasil kedewasaan adalah nilai awal investasi yang dikembalikan sepenuhnya kepada investor.
3. Imbal hasil dividen
Pada investasi saham, imbal hasil juga dilihat dari pembagian dividen per lembar saham. Nilainya bisa berubah dari waktu ke waktu.
4. Imbal hasil panggilan
Imbal hasil ini maksudnya adalah pengalihan saham perusahaan kepada semua pemiliknya. Ini biasanya terjadi di sebuah perseroan terbatas. Perusahaan dapat membeli kembali saham yang dibutuhkan dari investor.
3. Imbal hasil dan risiko memiliki keterkaitan

Imbal hasil dalam berinvestasi memiliki persentase yang berbeda-beda. Dalam berinvestasi perlu dipahami bahwa imbal hasil dan risiko sangat berkaitan.
Menurut Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho semakin besar potensi imbal hasil yang akan diterima, maka semakin tinggi juga risiko kerugiannya, alias high risk, high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy kepada IDN Times.