AS Larang Produksi Chip Samsung dan SK Hynix di China

- Departemen Perdagangan AS mencabut izin penggunaan peralatan semikonduktor AS di China
- Keputusan ini berdampak pada penjualan produsen alat manufaktur chip AS dan operasional produksi Samsung dan SK Hynix
- Pemerintah Korea Selatan akan bekerja menjaga kepentingan perusahaan dalam menghadapi perubahan regulasi ini
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengumumkan kebijakan baru yang membuat perusahaan pembuat chip seperti Samsung dan SK Hynix semakin sulit memproduksi chip di China. Kebijakan ini berupa pencabutan izin penggunaan peralatan manufaktur semikonduktor Amerika di fasilitas mereka di China, sebagaimana tercatat dalam Federal Register.
Langkah ini mengikuti keputusan Departemen Perdagangan AS yang sebelumnya memberikan pengecualian kepada Samsung dan SK Hynix dari pembatasan ekspor alat manufaktur chip ke China yang diberlakukan sejak 2022. Mulai sekarang, kedua perusahaan harus mengajukan lisensi terlebih dahulu untuk membeli peralatan tersebut guna operasi di China.
1. Pencabutan izin penggunaan peralatan semikonduktor AS di China
Departemen Perdagangan AS mencabut otorisasi yang selama ini memungkinkan Samsung dan SK Hynix menggunakan peralatan manufaktur chip asal Amerika di China. Langkah ini diambil sebagai revisi dari aturan yang dikenal sebagai validated-end user (VEU), yang sebelumnya memudahkan pengiriman alat ke fasilitas mereka di China tanpa harus mengajukan perizinan baru setiap kali.
Dalam pernyataan resmi, Departemen Perdagangan menyatakan kebijakan ini untuk menutup celah kontrol ekspor yang merugikan posisi kompetitif perusahaan AS.
"Keputusan hari ini adalah langkah penting untuk memenuhi komitmen kami menutup celah pengendalian ekspor, terutama yang merugikan perusahaan AS," ujar Jeffrey Kessler, Wakil Menteri Perdagangan AS Bidang Industri dan Keamanan pada Jumat (29/8/2025), dilansir South China Morning Post.
Namun, pemerintah AS akan tetap mengizinkan perusahaan menjalankan fasilitas yang sudah ada, tapi tidak akan mengizinkan ekspansi kapasitas atau peningkatan teknologi di fasilitas tersebut.
2. Dampak terhadap Samsung, SK Hynix, dan industri peralatan semikonduktor AS
Keputusan ini menimbulkan efek langsung pada penjualan produsen alat manufaktur chip AS seperti KLA Corp, Lam Research, dan Applied Materials. Setelah pengumuman, harga saham Lam Research turun 3,7 persen, Applied Materials turun 1,9 persen, dan KLA turun 2 persen pada perdagangan hari itu.
Samsung dan SK Hynix sebenarnya menggantungkan sebagian besar kapasitas produksi memori mereka di China, dengan produk-produk yang dipakai dalam smartphone dan perangkat elektronik konsumen. Pencabutan izin ini bisa menghambat operasional produksi terutama bila lisensi pembelian alat baru tidak disetujui.
Sebagai catatan, Intel juga tercantum dalam kebijakan ini, namun mereka sudah menjual unit produksi di Dalian, China, pada awal 2025.
3. Respons dari pemerintah Korea Selatan
Langkah ini diumumkan beberapa hari setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung di Gedung Putih pada Senin (25/8/2025), yang turut membahas perjanjian tarif perdagangan antara kedua negara. Pemerintah Korea Selatan menyatakan telah diberi pengarahan sebelumnya oleh AS agar meminimalisasi dampak negatif bagi perusahaan Korea Selatan.
Yonhap News melaporkan bahwa kementerian perdagangan Korea Selatan akan bekerja menjaga kepentingan perusahaan dalam menghadapi perubahan regulasi ini. Namun, Samsung dan SK Hynix tidak memberikan komentar langsung ketika diminta tanggapan atas kebijakan baru tersebut.