Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nvidia dan AMD Sepakat Bagi 15 Persen Pendapatan Chip China ke AS

Ilustrasi nvidia (freepik.com/UMA media)
Ilustrasi nvidia (freepik.com/UMA media)
Intinya sih...
  • Kesepakatan lisensi ekspor setelah pertemuan Jensen Huang dengan Trump
  • Pengaturan pembagian pendapatan tanpa preseden dalam sejarah AS
  • Latar belakang pembekuan ekspor chip dan negosiasi perdagangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Nvidia dan AMD telah menyepakati pembagian 15 persen dari pendapatan penjualan chip mereka di China kepada pemerintah AS sebagai bagian dari kesepakatan untuk memperoleh lisensi ekspor semikonduktor. Financial Times melaporkan kesepakatan ini merupakan bagian dari pengaturan dengan pemerintahan Trump untuk mengamankan lisensi ekspor chip.

Pengaturan pembagian pendapatan ini berlaku khusus untuk chip H20 milik Nvidia dan chip MI308 milik AMD. Kedua perusahaan menyetujui kesepakatan ini setelah pemerintahan Trump sebelumnya membekukan penjualan chip canggih tertentu ke China pada awal 2025. Laporan tersebut menyebutkan pemerintahan Trump belum menentukan bagaimana dana tersebut akan digunakan.

1. Kesepakatan lisensi ekspor setelah pertemuan Jensen Huang dengan Trump

CEO Nvidia, Jensen Huang (總統府, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
CEO Nvidia, Jensen Huang (總統府, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

CEO Nvidia, Jensen Huang bertemu dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu (6/8/2025), untuk membahas kebijakan chip. Pertemuan ini berlangsung menjelang rencana perjalanan Huang ke China pada pekan berikutnya.

Dua hari setelah pertemuan tersebut, pada Jumat (8/8), Departemen Perdagangan AS mulai mengeluarkan lisensi untuk ekspor chip H20 Nvidia ke China.

"Kami mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah AS untuk partisipasi kami di pasar dunia," kata juru bicara Nvidia dalam pernyataannya, dilansir Axios.

"Meskipun kami belum mengirim H20 ke China selama berbulan-bulan, kami berharap aturan kontrol ekspor akan memungkinkan Amerika bersaing di China dan seluruh dunia," tambahnya.

Chip H20 yang dirancang khusus oleh Nvidia untuk pasar China ini telah dilarang penjualannya sejak April 2025. Pembatasan tersebut diperkirakan mengurangi penjualan Nvidia hingga 8 miliar dolar AS (Rp130 triliun) pada kuartal yang berakhir Juli 2025. Huang sebelumnya telah mengkritik pembatasan ekspor yang diberlakukan pemerintahan Trump, menyebutnya sebagai penghalang bagi kesuksesan global perusahaan.

2. Pengaturan pembagian pendapatan tanpa preseden dalam sejarah AS

ilustrasi chip Nvidia (pexels.com/Stas Knop)
ilustrasi chip Nvidia (pexels.com/Stas Knop)

Kesepakatan pembagian pendapatan 15 persen ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah AS. Menurut laporan Financial Times, tidak pernah ada perusahaan AS yang sebelumnya menyetujui untuk membagi pendapatan dengan pemerintah sebagai syarat memperoleh lisensi ekspor. Pengaturan ini mencerminkan pendekatan strategis Gedung Putih dalam menggunakan pengecualian perdagangan di tengah tekanan tarif yang berkelanjutan.

Seorang pejabat AS yang mengetahui masalah tersebut menyatakan Nvidia akan membagi 15 persen pendapatan dari penjualan chip H20 di China, sementara AMD akan menyerahkan persentase yang sama dari pendapatan MI308. Pejabat tersebut meminta anonimitas untuk membahas pertimbangan internal perusahaan.

Pada Minggu (10/8), AMD belum merespons permintaan komentar terkait kesepakatan ini. Sementara itu, analis memperkirakan akses kembali ke pasar China, meskipun dengan biaya 15 persen, masih akan menguntungkan kedua perusahaan. China merupakan salah satu pasar semikonduktor terbesar di dunia dan menjadi sumber pendapatan penting bagi produsen chip AS.

3. Latar belakang pembekuan ekspor chip dan negosiasi perdagangan

logo AMD
logo AMD

Pemerintahan Trump telah membekukan penjualan beberapa chip canggih ke China pada awal 2025 ketika ketegangan perdagangan meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia. Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari pembatasan era Biden yang bertujuan menghambat kemajuan China dalam teknologi kecerdasan buatan dan pertahanan.

Pada Juli 2025, Trump mengubah pendirannya mengenai pembatasan chip H20 setelah bertemu dengan Huang di Gedung Putih. Keputusan ini diambil seiring dengan upaya untuk meredakan ketegangan perdagangan dengan Beijing. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, sebelumnya menyatakan bahwan, pencabutan larangan H20 merupakan bagian dari diskusi AS terkait akses unsur tanah jarang dan magnet dari China.

"China akan menyetujui semua aplikasi untuk magnet bagi perusahaan-perusahaan AS," kata Lutnick, dilansir CNBC.

Pernyataan ini mengikuti kesepakatan perdagangan yang dicapai setelah negosiasi intensif di London dan Geneva untuk mengatasi sengketa yang muncul pada kedua negara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us