Asuransi dan Investasi Jadi Fokus DANA di Layanan Keuangan

Penetrasi asuransi yang masih rendah di Indonesia juga menjadi salah satu alasan DANA menghadirkan fitur DANA Siaga. Penetrasi asuransi di Indonesia pada 2023 ada di posisi empat di antara negara-negara Asia Tenggara dengan persentase 2,7 persen. Indonesia kalah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Kendati begitu, Ivan mengungkapkan bahwa DANA hanya fokus pada micro insurance yang dihadirkan lewat dua cara.

"Produk yang ditawarkan micro insurance, rata-rata di bawah Rp1.000 harga asuransi di DANA. Pembelian asuransi ini dibagi menjadi dua, pertama dengan cara stand alone, lewat DANA Siaga yang bisa diakses lewat aplikasi dan terbagi dua, life dan general. Kemudian kedua embedded finance. Kita tawarkan asuransi bersamaan dengan produk pembelian yang redundant, misalnya beli pulsa," tutur Ivan.

Ivan menambahkan, micro insurance dihadirkan DANA Indonesia agar pengguna tidak merasa asuransi sebagai suatu hal yang mahal. Dia pun berharap dengan begitu maka nantinya pengguna bisa mulai membeli asuransi dalam premi lebih besar ketika mampu menghasilkan pendapatan lebih tinggi.

"Asuransi tersedia agar pengguna DANA bisa beli di manapun. DANA bekerja sama dengan perusahaan broker asuransi dan kinerjanya so far so good, dari 2022 ke 2023 total transaksi asuransi gabungan stand alone dan embedded telah meningkat 9 kali lipat," papar dia.

Untuk investasi, DANA menghadirkan fitur DANA eMAS. Emas dipilih menjadi instrumen investasi lantaran paling banyak disebut dalam survei internal dan eksternal DANA.

"Untuk investasi emas, kami bekerja sama dengan dua partner yang terdaftar di Bapebbti. DANA nggak produksi emas, tapi kerja sama dengan partner yang berlisensi jualan emas," kata Ivan.

Pengguna, sambung Ivan, bisa membeli emas dari jumlah paling kecil, yakni Rp100 dan maksimal Rp2 juta. Jika akun pengguna menjadi DANA Premium maka limit pembelian emas bisa meningkat menjadi Rp10 juta.