Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Coinbase Terancam Rugi Rp6,5 Triliun akibat Peretasan

ilustrasi Coinbase (pexels.com/Bastian Riccardi)
ilustrasi Coinbase (pexels.com/Bastian Riccardi)
Intinya sih...
  • Coinbase mengungkap potensi kerugian hingga 400 juta dolar AS akibat serangan siber yang membobol data pelanggan.
  • Serangan ini memanfaatkan celah dari dalam sistem, bukan dari luar, dengan merekrut sekelompok agen layanan pelanggan dan kontraktor asing.
  • Perusahaan akan dialokasikan dana antara 180 hingga 400 juta dolar AS untuk perbaikan dan penggantian kerugian pelanggan serta memberi peringatan kepada pelanggan terkait penipuan lanjutan yang mungkin terjadi.

Jakarta, IDN Times – Coinbase mengungkap potensi kerugian hingga 400 juta dolar AS (sekitar Rp6,5 triliun) akibat serangan siber yang membobol data pelanggan. Informasi itu disampaikan perusahaan dalam laporan resmi ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada pekan ini. Peretasan ini memicu kejatuhan saham lebih dari 7 persen saat pembukaan perdagangan Kamis (15/5/2025).

Serangan terjadi setelah perusahaan menerima email dari pelaku tak dikenal pada 11 Mei. Email tersebut berisi klaim bahwa mereka memiliki akses terhadap akun pelanggan dan dokumen internal Coinbase. Pelaku meminta tebusan 20 juta dolar AS (sekitar Rp328 miliar) agar data itu tidak dipublikasikan.

Coinbase menolak membayar uang tersebut dan telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Data yang bocor mencakup nama, alamat, nomor telepon, email, empat digit terakhir nomor jaminan sosial, hingga gambar kartu identitas pemerintah. Namun, kata perusahaan, tidak ada kata sandi, kunci privat, atau dana nasabah yang ikut dicuri.

1. Penjahat rekrut agen asing untuk bobol sistem internal

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut laporan, pelaku merekrut sekelompok agen layanan pelanggan dan kontraktor asing. Mereka menyalahgunakan akses ke sistem internal untuk menjalankan skema social engineering. Serangan ini memanfaatkan celah dari dalam, bukan dari luar sistem.

Coinbase telah lebih dulu mendeteksi pelanggaran itu sebelum email ancaman diterima. Para pekerja yang terlibat langsung diberhentikan dan dilaporkan ke otoritas. Setelah itu, sistem keamanan ditingkatkan, termasuk pengawasan terhadap aktivitas penipuan yang lebih ketat.

Perusahaan juga mengatakan bahwa akun Coinbase Prime tidak terdampak. Persentase nasabah yang terkena dampaknya kurang dari satu persen. Namun, jenis data yang diakses tetap tergolong sensitif dan bisa membuka peluang penipuan lanjutan.

2. Coinbase siapkan dana penggantian dan peringatan bagi pelanggan

ilustrasi Coinbase (pexels.com/Bastian Riccardi)
ilustrasi Coinbase (pexels.com/Bastian Riccardi)

Dilansir dari Fox Business, perusahaan memperkirakan dana antara 180 juta hingga 400 juta dolar AS akan dialokasikan untuk perbaikan dan penggantian kerugian pelanggan. Jumlah ini bisa berubah tergantung klaim ganti rugi, pemulihan, dan potensi kehilangan lainnya. Coinbase berkomitmen mengganti dana pengguna yang ditipu pelaku.

Coinbase juga memberi peringatan kepada pelanggan terkait penipuan lanjutan yang mungkin terjadi. Mereka menyarankan pengguna untuk mengunci akun jika ada aktivitas mencurigakan. Perusahaan juga mengingatkan bahwa mereka tidak akan pernah meminta kata sandi, kode otentikasi dua langkah, atau transfer aset ke alamat baru.

“Kami sangat menyesal atas kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata pihak Coinbase, dikutip dari BBC, Jumat (16/5/2025). Mereka menyatakan komitmen untuk menangani setiap persoalan yang muncul secepat mungkin.

3. Serangan terjadi jelang Coinbase masuk indeks S&P 500

ilustrasi indeks pasar saham (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi indeks pasar saham (pexels.com/Kindel Media)

Peretasan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum Coinbase resmi masuk indeks acuan S&P 500. Momen tersebut seharusnya menjadi tonggak penting bagi industri kripto. Namun, kejadian ini justru menyoroti tantangan keamanan digital yang masih menghantui sektor tersebut.

Sepanjang 2024, industri kripto kehilangan 2,2 miliar dolar AS (sekitar Rp36,1 triliun) akibat pencurian, menurut laporan Chainanalysis yang dikutip BBC. Popularitas yang meningkat turut menarik perhatian kelompok penjahat siber yang makin canggih.

Coinbase, yang mengelola aset lebih dari 328 miliar dolar AS (sekitar Rp538 triliun), baru-baru ini mengakuisisi perusahaan baru untuk memperluas operasional global. Dalam laporan keuangan terakhir, CEO Brian Armstrong menyebut ambisinya menjadikan Coinbase sebagai “aplikasi layanan keuangan nomor satu di dunia” dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (16/5/2025).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us