Diversifikasi Portofolio adalah Kunci Sukses Investasi: Cuan Pol!

- Diversifikasi portofolio adalah cara untuk menyebarkan investasi ke berbagai aset agar kerugian di satu sektor tidak berdampak besar pada keseluruhan portofolio.
- Untuk melakukan diversifikasi, kamu perlu memahami jenis-jenis aset yang tersedia dan menyeimbangkan antara aset berisiko tinggi dan aset defensif.
Diversifikasi portofolio jadi salah satu cara yang banyak direkomendasikan oleh para ahli keuangan. Diversifikasi portofolio adalah cara untuk menyebarkan dana investasi ke berbagai jenis aset agar kerugian di satu sektor tidak berdampak besar pada keseluruhan portofolio.
Strategi ini bukan hanya digunakan oleh investor profesional, tetapi juga sangat cocok untuk kamu yang baru mulai berinvestasi. Tulisan ini akan membahas apa itu diversifikasi portofolio, mengapa penting, dan bagaimana kamu bisa mulai menerapkannya.
1. Apa itu diversifikasi portofolio dan mengapa itu penting?

Diversifikasi portofolio adalah praktik menyebarkan investasi ke berbagai aset seperti saham, obligasi, properti, dan komoditas untuk mengurangi risiko kerugian. Ketika kamu mengandalkan satu jenis investasi saja, misalnya hanya saham teknologi, maka ketika sektor tersebut turun, seluruh portofolio kamu bisa ikut terpengaruh secara drastis.
Diversifikasi bertujuan agar penurunan pada satu sektor bisa diimbangi oleh performa positif di sektor lain. Dengan kata lain, diversifikasi membantu menciptakan keseimbangan dalam portofolio dan menjadikannya lebih tahan terhadap gejolak pasar. Ini adalah pendekatan yang terbukti efektif untuk investor pemula maupun profesional.
2. Cara melakukan diversifikasi dengan mengetahui setiap jenis aset

Untuk mulai melakukan diversifikasi portofolio, kamu perlu memahami jenis-jenis aset yang tersedia. Kamu bisa menggabungkan berbagai instrumen seperti saham blue chip, obligasi pemerintah, reksa dana, aset real estate, hingga emas. Guys, setiap aset ini mempunyai potensi dan risiko yang berbeda-beda.
Situs Morningstar menyarankan investor untuk menyeimbangkan antara aset berisiko tinggi dan aset defensif agar tercipta alokasi yang ideal untuk pertumbuhan jangka panjang.Contohnya, kamu bisa mengombinasikan 60 persen saham dan 40 persen obligasi, atau menyesuaikannya dengan profil risiko kamu.Juga penting untuk mempertimbangkan diversifikasi geografis, misalnya, berinvestasi di saham internasional agar gak terlalu bergantung pada ekonomi lokal.
3. Kesalahan umum dalam diversifikasi dan cara menghindarinya

Banyak investor pemula berpikir bahwa memiliki banyak saham sudah berarti portofolionya terdiversifikasi. Padahal, belum tentu, lho. Ingatlah, kalau diversifikasi dilakukan dengan menyebarkan investasi ke berbagai kelas dan sektor aset. Jadi, tidak asal menaruh banyak jenis saham. Misalnya, jika kamu hanya memiliki saham dari sektor teknologi, maka kamu masih sangat rentan terhadap penurunan di sektor tersebut.
Ingat, memiliki multiple saham tidak secara otomatis dianggap diversifikasi portofolio, lho. Sebaiknya hindari kesalahan ini adalah dengan mengecek korelasi antar aset. Sebaiknya, hindari aset yang pergerakannya terlalu mirip karena jika satu jatuh, kemungkinan besar yang lain juga akan ikut jatuh. Gunakan alat seperti portfolio analyzer untuk mengevaluasi seberapa terdiversifikasi portofolio kamu sebenarnya.
4. Manfaat jangka panjang dari diversifikasi portofolio

Diversifikasi portofolio jadi strategi yang memberikan perlindungan terhadap volatility jangka pendek sekaligus memungkinkan pertumbuhan stabil dalam jangka panjang. Jadi, ketika pasar alami penurunan, masih ada aset lain dalam portofolio yang bertumbuh atau tidak jatuh secepat yang lain. Langkah ini tentu membuat portofolio kamu jadi gak mudah tergerus nilai totalnya.
“Diversification is the only free lunch”, Nobel Prize laureate Harry Markowitz, Nobel Prize laureate.
Quote dalam artikel dari Forbes Advisor ini bermakna diverifikasi menjadi solusi yang memberikan manfaatnya yang sangat besar dalam mengelola risiko tanpa perlu menambah biaya. Kamu pun tidak perlu menjadi ahli untuk melakukannya, karena cukup dengan pemahaman dasar dan pendekatan yang konsisten, kamu bisa membangun portofolio yang solid.
5. Alat dan sumber daya untuk membantu diversifikasi portofolio

Ada banyak alat yang bisa kamu gunakan untuk memudahkan pemantauan dan penyesuaian rutin proses diversifikasi portofolio. Aplikasi-aplikasi investasi di Indonesia yang memiliki fitur robo advisor untuk membantumu diversifikasi adalah Bareksa, Tanam Duit, dan Bibit. Mereka bisa membuat alokasi aset secara otomatis sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu.
Platform-platform seperti ini mempermudah investor pemula karena mereka menggunakan algoritma untuk membuat dan mengatur diversifikasi dengan biaya yang rendah. Selain itu, kamu juga bisa membaca laporan pasar, mengikuti berita ekonomi global, dan memanfaatkan kalkulator diversifikasi yang banyak tersedia secara gratis di internet. Ini akan membantumu jadi lebih percaya diri saat mengambil keputusan investasi.
Sangat jelas bahwa diversifikasi portofolio adalah salah satu prinsip dasar yang wajib kamu pahami. Kamu juga perlu praktikkan dalam perjalanan investasimu, lho. Ini bukan hanya soal membagi dana ke berbagai tempat, tetapi tentang membangun fondasi investasi yang kuat dan tahan terhadap guncangan pasar.