Fee Based Income Digital Bank Mandiri Tembus Rp5,48 Triliun

- Pendapatan berbasis komisi digital Bank Mandiri tembus Rp5,48 triliun, naik 13,3% YoY.
- Aplikasi Livin’ by Mandiri jadi motor utama pertumbuhan dengan 34,5 juta pengguna dan nilai transaksi Rp4.257 triliun.
- Livin’ Merchant digunakan oleh sekitar 3 juta merchant, tumbuh 35% YoY, meningkatkan efisiensi operasional UMKM.
Jakarta, IDN Times - Transformasi digital Bank Mandiri kembali menunjukkan hasil signifikan. Hingga September 2025, pendapatan berbasis komisi (fee based income) dari layanan digital bank only menembus Rp5,48 triliun, meningkat 13,3 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan Rp4,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan tersebut didorong oleh penguatan tiga ekosistem digital utama Bank Mandiri, yaitu Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan Kopra by Mandiri.
1. Meningkatnya kebutuhan transaksi nontunai

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, mengatakan lonjakan pendapatan ini merupakan bukti kuatnya kepercayaan publik terhadap layanan digital Bank Mandiri, yang terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan transaksi non-tunai.
“Pertumbuhan pendapatan digital ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital Bank Mandiri. Melalui Livin’, Kopra, dan Livin’ Merchant, kami tidak hanya menghadirkan kemudahan transaksi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi nasabah dan pelaku usaha,” ujar Ashidiq dalam keterangan resmi, Jumat (14/11/2025).
2. Livin’ by Mandiri terus perkuat porsi digital

Aplikasi Livin’ by Mandiri tetap menjadi motor utama pertumbuhan. Aplikasi ini telah digunakan lebih dari 34,5 juta pengguna, meningkat 26,5 persen yoy.
"Volume transaksi mencapai 4,54 miliar kali, dan nilai transaksi menembus Rp4.257 triliun hingga September 2025," tegasnya.
Kehadiran Livin’ juga mendorong percepatan akuisisi nasabah baru, dengan lebih dari 91 persen pembukaan rekening kini berlangsung secara digital.
3. Penetrasi kalangan pelaku usaha meningkat

Di sisi lain, Livin’ Merchant memperluas penetrasi di kalangan pelaku usaha. Saat ini, platform tersebut digunakan oleh sekitar 3 juta merchant, tumbuh 35 persen YoY.
"Fitur pencatatan dan pembayaran yang terintegrasi dinilai meningkatkan efisiensi operasional UMKM," ucapnya.
Untuk segmen korporasi, Kopra by Mandiri mencatat nilai transaksi sebesar Rp25.980 triliun, tumbuh 21,5 persen YoY, dengan volume mencapai 1,45 miliar transaksi. Pertumbuhan ini turut mengerek saldo giro korporasi menjadi Rp564,5 triliun.
Efektivitas digitalisasi juga terlihat dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri yang mencapai Rp1.487 triliun, naik 12,3 persen YoY. Komposisi dana murah (CASA) tetap dominan pada level 73,1 persen.

















