Leasing adalah salah satu bentuk pembayaran atau kegiatan pembiayaan barang yang digunakan nasabah dalam waktu angsuran yang telah ditentukan.
Selain itu, leasing dapat di pahami sebagai sebuah kontrak atau perjanjian yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki aktiva atau barang.
Bagi para pemilik aktiva dikenal dengan sebutan lessor, sedangkan nasabah disebut dengan lessee.
Berikut ini kita akan membahas lengkap seputar leasing tentang jenis-jenisnya.
Capital lease adalah jenis perusahaan yang bergerak bidang leasing yang berasal dari lembaga keuangan. Jenis leasing ini biasanya dapat melayani pihak nasabah yang membutuhkan kebebasan dalam hal menentukan modal atau barang dengan spesifikasi tertentu.
Financial lease adalah sewa guna usaha dengan opsi. Artinya, pihak lessor bertindak sebagai pihak yang membiayai barang modal.
Secara berkala, lessor menerima pembayaran sewa guna usaha dari lessee dan akhir sewa terdapat hak opsi bagi lessee. Hak opsi dalam leasing dalam istilah lain disebut financial lease.
Casual leasing adalah salah satu sistem leasing yang biasanya ada di bawah divisi marketing communication. Casual leasing memiliki peran mempromosikan area kasual yang dapat disewakan kepada tenant. Pihak ini mempromosikan area-area dalam sebuah event agar ramai.
Operation lease adalah salah satu jenis leasing untuk mengatur pembelian suatu barang untuk disewakan kepada nasabah dengan jangka waktu yang telah disetujui. Lessee hanya diperlukan membayar biaya rental barang saja. Sedangkan untuk harga dan biaya lain akan ditanggung oleh pihak lessor.
Leasing jenis ini biasanya bergerak pada bidang industri. Perusahaan akan melakukan penjualan lease barang dari hasil produk yang mereka buat.
Ada dua jenis pendapatan yang diakui. Pertama adalah berasal dari hasil jual barang. Kedua, pendapatan yang berasal dari bunga pembelanjaan selama periode tertentu.
Leasing jenis ini adalah perusahaan leasing yang menyertakan pihak ketiga. Biasanya perusahaan tidak akan membayar 100 persen namun hanya berkisar antara 20 hingga 40 persen saja. Sisa dari kekurangan akan dibayar oleh pihak ketiga.
Jenis yang terakhir adalah cross border lease, yang merupakan perusahaan leasing yang dilakukan antar negara. Dalam hal ini, pihak lessor dan lessee tidak berada dalam satu negara yang sama.
Umumnya, jenis leasing ini hanya melakukan transaksi untuk barang dengan nominal besar. Seperti contoh pembelian pesawat terbang.