Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi menghitung anggaran (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Jakarta, IDN Times - Dana darurat berfungsi untuk membantu memitigasi risiko berkurang atau hilangnya pendapatan. Bayangkan jika kamu tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau sumber penghasilan tetapmu. Dana daruratlah yang bisa mengambil alih sumber pos anggaran bulanan yang tidak bisa terpenuhi.

Namun sayangnya, hanya sedikit warga Indonesia yang memiliki dana darurat dalam jumlah ideal. Mengutip Lifepal.com, ada beberapa faktor yang membuat seseorang sulit menabung untuk memenuhi ketersediaan dana darurat. Salah satunya pemahaman yang kurang baik mengenai pentingnya dana darurat dan jumlah idealnya.

Lantas apa yang harus kamu ketahui tentang dana darurat?

1. Ketersediaan dana darurat mencerminkan seberapa aman kondisi keuanganmu

ilustrasi menetapkan dana darurat (pexels.com/Jonathan Borba)

Mengutip Lifepal.com, dalam perencanaan keuangan dana darurat kerap kali disebut dengan istilah basic liquidity ratio atau rasio likuiditas. Sederhananya, dana darurat akan mengukur berapa lama kita sanggup mencukupi kebutuhan di atas setiap bulannya meski kita telah kehilangan pendapatan.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung berapa lama (dalam satuan bulan) dana darurat dapat menanggung pengeluaran bulanan seseorang, adalah sebagai berikut:

Total aset lancar dibagi pengeluaran bulanan

Aset lancar

Aset lancar adalah aset yang dimiliki seseorang, yang mudah dicairkan dalam bentuk uang atau bisa digunakan segera dalam waktu cepat (kurang dari satu tahun). Dalam keuangan pribadi, beberapa aset yang tergolong sebagai aset lancar adalah uang di tabungan, baik dalam mata uang rupiah maupun dolar simpanan deposito, piutang, atau investasi jangka pendek.

Pengeluaran bulanan

Pengeluaran bulanan bisa dikategorikan dalam beberapa kategori yaitu:

  • Pengeluaran wajib seperti pajak, cicilan utang, tagihan-tagihan rumah tangga atau zakat. 
  • Pengeluaran untuk kebutuhan seperti, biaya belanja bahan makanan, internet, dan lainnya. 
  • Pengeluaran yang bersifat keinginan, traveling, belanja barang hobi, dan sebagainya. 

3. Saat dana darurat tak cukup, maka seorang terpaksa berutang

Editorial Team

Tonton lebih seru di