5 Kesalahan Finansial Orang Indonesia, Banyak Yang Tidak Sadar!

Siapa yang tidak ingin menjadi kaya dan sukses? Namun, terkadang kita tidak menyadari bahwa kita sering melakukan kesalahan keuangan yang membuat impian itu semakin jauh.
Sebagai orang Indonesia tentunya tidak asing dengan orang yang membeli mobil karena merasa 'panas' dengan motor baru tetangganya. Atau pernahkah kamu menjumpai teman yang suka foto 'fancy dinner' atau 'healing' ke luar negeri tapi dikenyataanya suka pinjam uang sana sini.
Melalui artikel ini, kita akan belajar lima kesalahan finansial yang umum dilakukan orang Indonesia. Tentunya kita juga akan belajar solusinya dari buku Kakeibo karya Fumiko Chiba. So, Let’s get started!
1. Beli barang demi bisa pamer

Memiliki barang-barang mewah memang bisa membuat kita merasa lebih baik dan menunjukkan status sosial yang lebih tinggi di mata orang lain. Namun, sering kali kita terjebak dalam membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan, hanya untuk memuaskan keinginan untuk terlihat keren dan berkelas di mata orang lain. Ini adalah salah satu kesalahan keuangan yang paling sering dilakukan oleh orang Indonesia.
Kita sering kali tergoda oleh iklan-iklan yang menampilkan barang-barang mewah dan kekinian yang sedang tren, tanpa memikirkan apakah barang tersebut benar-benar kita butuhkan atau tidak. Padahal, jika kita membeli barang yang tidak dibutuhkan hanya untuk gengsi, itu bisa merusak kesehatan keuangan kita dalam jangka panjang.
Alih-alih mengeluarkan uang untuk hal yang tidak berguna, lebih baik kita menabung atau menginvestasikan uang tersebut untuk memperoleh keuntungan di masa depan.
2. Gaya konglomerat tapi aslinya melarat

Banyak orang yang ingin terlihat sukses dan berkelas, bahkan jika gaji yang mereka terima masih sebatas cukup untuk makan hari itu saja. Mereka seringkali terjebak dalam gaya hidup yang boros dan tidak sesuai dengan kemampuan keuangan mereka. Ini bisa menyebabkan masalah keuangan yang serius di masa depan.
Gaya hidup seperti bos besar memang terlihat indah, tetapi jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran hutang yang sulit untuk dibayar. Sebaiknya, kita harus mengatur keuangan dengan bijak dan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
Belilah barang-barang yang memang dibutuhkan, dan hindari pengeluaran yang tidak perlu. Kita juga harus selalu membuat anggaran dan mengontrol pengeluaran kita agar tidak melebihi batas yang telah ditentukan. Dengan begitu, kita bisa hidup dengan gaya yang kita inginkan tanpa merusak kondisi keuangan kita di masa depan.
3. Berpikir berjuang dari nol harus menikah dulu

Kebanyakan orang Indonesia memiliki kesalahpahaman bahwa perjuangan keuangan hanya dimulai saat mereka menikah. Padahal, perencanaan keuangan sebaiknya dimulai sejak awal. Bahkan sebelum mengambil keputusan untuk menikah.
Dalam hal ini, kita harus memahami kondisi keuangan diri sendiri. Setelah itu, kita bisa membangun perencanaan keuangan. Perlu dipastikan, menikah dalam kondisi keuangan yang sudah tertata dan memiliki rencana keuangan yang pasti.
Penting untuk berbicara terbuka dan membagi tanggung jawab dalam pengaturan keuangan keluarga agar bisa meminimalisir permasalahan keuangan di masa depan dan menjalani kehidupan rumah tangga yang sehat secara finansial.
4. Beli barang tidak penting dengan kredit

Membeli barang yang tidak dibutuhkan atau kegiatan tidak perlu dengan cara kredit atau paylater seringkali menjadi jebakan bagi kebanyakan orang Indonesia. Padahal, konsumsi yang berlebihan ini bisa berdampak buruk pada keuangan pribadi kita. Kita harus selalu ingat bahwa kredit atau paylater bukanlah sumber dana yang sehat, karena kita harus membayar bunga dan biaya administrasi yang lebih tinggi.
Sebaiknya, kita melakukan evaluasi terlebih dahulu apakah barang yang akan dibeli tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak, serta mempertimbangkan kemampuan kita untuk membayarnya dengan uang tunai.
Selain itu, kita juga harus berusaha meningkatkan kemampuan kita dalam mengatur keuangan pribadi agar dapat menabung secara teratur dan menghindari kebiasaan boros yang berlebihan. Hal ini akan membantu kita memperbaiki kondisi keuangan pribadi secara keseluruhan dan menghindari hutang yang berkepanjangan.
5. Tidak mengukur kemampuan saat mengambil pinjaman

Banyak dari orang Indonesia sering kali tergiur untuk membeli barang dengan cara mengambil kredit atau cicilan. Namun, kebanyakan dari kita juga tidak memperhitungkan kemampuan kita dalam membayar cicilan tersebut. Akibatnya, kita seringkali terlilit hutang dan kesulitan dalam mengatur keuangan.
Masalah ini semakin diperparah dengan munculnya berbagai penawaran menarik seperti 0 persen bunga dan cicilan ringan. Padahal, sebelum mengambil kredit atau cicilan, sebaiknya kita melakukan perhitungan matang terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kita mampu membayar cicilan tersebut. Hal ini juga dapat mencegah kita dari jebakan hutang yang dapat mengancam kondisi keuangan kita di masa depan.
Kesalahan mengatur keuangan yang banyak dilakukan oleh orang Indonesia dapat menyebabkan masalah finansial yang serius, terutama jika tidak segera diatasi. Namun, dengan memahami masalah dan solusinya, kita dapat menghindari kesalahan yang sama dan meningkatkan kesejahteraan keuangan kita.
Penting untuk diingat bahwa perencanaan keuangan bukanlah hal yang sulit atau hanya untuk orang-orang yang kaya saja, tetapi sesuatu yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Mulailah dengan mengidentifikasi kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan, dan terapkan solusi yang tepat. Dengan sedikit usaha dan disiplin, kita bisa mengambil kendali atas keuangan dan meraih kebebasan finansial yang diimpikan.