5 Kesalahan Frugal Living yang Justru Boros

- Terlalu fokus cari yang termurah, tanpa memperhatikan kualitas barang yang dibeli.
- Hemat tapi malas masak sendiri, padahal memasak di rumah jauh lebih efisien dan sehat.
- Beli barang diskonan padahal gak butuh, langganan banyak aplikasi hemat juga bisa membuat kamu boros.
Frugal living itu memang keren, apalagi kalau kamu lagi berusaha mengatur keuangan biar gak boncos di akhir bulan. Tapi, tahu gak sih? Kadang niat hidup hemat bisa berubah jadi bumerang kalau caranya keliru. Bukannya makin irit, kamu malah bisa jadi lebih boros dari orang yang belanja tanpa mikir dua kali.
Frugal living itu soal smart spending, bukan sekadar menahan diri dari belanja. Kalau kamu asal pilih strategi tanpa mikir jangka panjang, dompetmu bisa tetap menipis diam-diam. Yuk, kita bahas 5 kesalahan frugal living yang kelihatannya hemat, tapi ternyata justru bikin boros.
1. Terlalu fokus cari yang termurah

Siapa sih yang gak suka diskon? Tapi, kalau kamu terlalu fokus cari barang termurah tanpa mikir kualitas, siap-siap keluar uang dua kali. Barang murah yang cepat rusak atau gak awet ujung-ujungnya bikin kamu harus beli lagi dalam waktu dekat. Jadi, yang tadinya pengen hemat malah jadi dobel pengeluaran.
Contohnya beli sepatu murahan yang solnya jebol setelah dua bulan dipakai. Daripada gitu, mending beli satu barang berkualitas yang bisa tahan lama, walaupun awalnya lebih mahal. Itulah yang disebut investasi jangka panjang, bukan pemborosan.
2. Hemat tapi malas masak sendiri

Kamu mungkin mikir beli makanan kaki lima itu hemat dibanding makan di restoran. Tapi kalau dihitung-hitung, jajan terus tiap hari tetap lebih mahal daripada masak sendiri di rumah. Apalagi kalau kamu bisa meal prep, pengeluaran makan bisa jauh lebih efisien.
Masak sendiri juga bikin kamu lebih sadar apa yang kamu konsumsi. Selain sehat, kamu bisa lebih kreatif dan fleksibel atur menu sesuai budget. Jadi, stop bilang gak bisa masak, belajar sedikit demi sedikit juga bisa bantu kamu lebih hemat dan sehat.
3. Beli barang diskonan padahal gak butuh

Promo dan diskon emang godaan terbesar saat lagi frugal living. Tapi kalau kamu beli sesuatu karena murah padahal sebenarnya gak kamu butuhin, itu bukan hemat, itu impulsif. Uangmu habis buat numpuk barang yang akhirnya gak terpakai.
Frugal living bukan soal dapet harga murah, tapi soal ngerti prioritas. Kalau kamu terus-menerus berhemat dengan borong barang diskonan, keuanganmu tetap akan bocor. Belanja boleh, tapi pastikan itu benar-benar kamu perlukan dan sesuai anggaran.
4. Langganan banyak aplikasi hemat

Banyak orang mikir pakai aplikasi cashback, diskon, atau e-wallet itu cara cerdas buat hemat. Padahal, kalau kamu punya terlalu banyak aplikasi dan langganan layanan, kamu malah terdorong belanja lebih banyak buat ngejar benefitnya. Ini namanya jebakan promo.
Lebih parah lagi kalau kamu langganan layanan yang sebenarnya jarang kamu pakai, cuma karena dapet potongan harga. Coba audit lagi, bener gak semua itu kamu butuhin? Kalau gak efektif, mending pilih satu-dua aplikasi yang benar-benar membantu dan kamu pakai rutin.
5. Menunda pembelian yang penting

Kadang kamu menahan diri buat beli sesuatu yang sebenarnya kamu butuhin, cuma karena lagi semangat hemat. Tapi, penundaan ini bisa jadi bumerang. Misalnya, kamu gak mau servis motor karena biayanya lumayan, eh ujung-ujungnya malah rusak parah dan biayanya jadi dua kali lipat.
Frugal living bukan berarti kamu menunda semua pengeluaran. Justru kamu harus tahu kapan waktunya spend wisely. Kalau sesuatu itu penting dan berdampak pada kelangsungan hidup atau pekerjaanmu, jangan ditunda. Lebih hemat keluar uang sekarang daripada menyesal belakangan.
Frugal living itu bukan soal pelit atau sekadar tahan belanja, tapi tentang jadi cerdas dalam mengelola keuangan dan prioritas hidup. Kesalahan-kesalahan kecil yang kelihatan hemat bisa jadi lubang keuangan kalau kamu gak sadar. Jadi, yuk mulai evaluasi lagi pola hematmu, bukan buat terlihat irit, tapi biar benar-benar efisien dan berdampak.
Ingat, hidup hemat itu bukan siksaan. Kalau kamu bisa nikmatin prosesnya sambil tetap mindful sama keuangan, kamu justru akan lebih tenang, bebas hutang, dan punya tabungan masa depan. Hemat boleh, asal jangan salah strategi.