Kredit Bank Mandiri Capai Rp1.764 Triliun, NPL Terjaga di 1,03 Persen

- Kinerja Bank Mandiri kuartal III tetap solid.
- Laba bersih capai Rp37,7 triliun.
- Livin by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna.
Jakarta, IDN Times - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat pertumbuhan kredit perseroan pada tingkat yang solid, yakni mencapai sekitar Rp1.764,32 triliun atau tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/yoy). Bila mengacu data Bank Indonesia, kinerja kredit ini pun lebih tinggi dari kinerja pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 7,70 persen.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyatakan pertumbuhan ini turut didorong oleh kenaikan dana pihak ketiga (DPK) atau dana masyarakat yang kuat, yaitu sebesar Rp1.884 triliun, tumbuh 13 persen yoy.
“Konsistensi kami terhadap kualitas kredit dan kualitas bisnis dijaga secara prudent dengan memegang teguh prinsip kehati-hatian, yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL bank only) yang terjaga dengan baik di level 1,03 persen,” kata Novita dalam konferensi pers, Senin (27/10/2025).
1. Kinerja bank mandiri kuartal III tetap solid

Secara keseluruhan, kinerja Bank Mandiri pada kuartal III 2025 dinilai tetap solid, didukung oleh pertumbuhan berkelanjutan yang terlihat pada berbagai indikator kinerja utama.
Dari sisi penyaluran kredit, baik di segmen wholesale maupun retail, bank mencatat pertumbuhan positif. Kredit wholesale tumbuh 14,7 persen yoy menjadi Rp 982 triliun, sedangkan kredit retail meningkat 4,58 persen yoy menjadi Rp403 triliun.
“Hal tersebut mendorong total kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh sebesar 11 persen yoy atau mencapai Rp1.764 triliun,” tambah Novita.
2. Laba bersih capai Rp37,7 triliun

Sementara itu, dari sisi pendapatan, Bank Mandiri juga mencatat kinerja yang kuat. Pendapatan bunga bersih tumbuh 4,9 persen yoy menjadi Rp78,3 triliun, sementara pendapatan non-bunga naik 7,97 persen yoy menjadi Rp33,2 triliun. Secara total, pendapatan Bank Mandiri tumbuh 4,79 persen yoy hingga mencapai Rp112 triliun.
Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp37,7 triliun pada kuartal III 2025, mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 42 triliun. Bahkan total aset konsolidasi Bank Mandiri tercatat meningkat menjadi Rp 2.563 triliun, tumbuh 10,3 persen secara tahunan (yoy).
“Bank Mandiri mencatat PPOP sebesar Rp 61,9 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 37,7 triliun, dan total aset mencapai Rp2.563 triliun," kata Novita.
3. Livin by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna

Selanjutnya, hingga akhir September 2025, Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna, tumbuh 27 persen secara yoy, dengan frekuensi transaksi meningkat 25 persen secara tahunan, dan nilai transaksi mencapai Rp3.220 triliun, naik 10 persen dalam sembilan bulan pertama 2025. Lewat kehadiran Livin’ by Mandiri, kini lebih dari 91 persen pembukaan rekening baru di Bank Mandiri telah dilakukan secara digital.
Sementara itu, Livin’ Merchant telah digunakan oleh sekitar 3 juta pelaku usaha, berhasil tumbuh 35 persen secara tahunan. Platform ini tidak hanya memperluas akses UMKM terhadap pembayaran digital, namun turut membantu pelaku usaha dalam mengelola transaksi secara real-time dan meningkatkan efisiensi operasional.
“Livin’ Merchant kami kembangkan sebagai solusi digital yang memperkuat daya saing pelaku usaha. Melalui integrasi sistem pembayaran dan pencatatan transaksi yang efisien, kami berharap digitalisasi ini dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan,” papar Novita.
Untuk segmen bisnis atau wholesale, Kopra by Mandiri menjadi penggerak utama ekosistem digital bisnis nasional. Nilai transaksi di platform tersebut mencapai Rp19.498 triliun, naik 20 persen secara tahunan, dengan volume transaksi 1,1 miliar dalam sembilan bulan terakhir, tumbuh 14 persen YoY. Selain itu, melalui pemanfaatan ekosistem digital, total saldo giro juga terus mencatat peningkatan dan berhasil mencapai Rp564,5 triliun.
“Digitalisasi tidak lagi menjadi penunjang, melainkan menjadi inti dari strategi pertumbuhan Bank Mandiri. Melalui sinergi Livin’, Kopra, dan Livin’ Merchant, Bank Mandiri mampu memperkuat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sekaligus menjaga efisiensi biaya dana yang turut berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee based income),” jelas Novita.

















