Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Langkah agar Pengeluaran Jajan Tidak Melampaui Batas

ilustrasi pria makan (unsplash.com/Sander Dalhuisen)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/Sander Dalhuisen)
Intinya sih...
  • Kebiasaan jajan mempengaruhi kondisi keuangan pribadi
  • Menetapkan anggaran khusus dan mencatat pengeluaran membantu mengendalikan kebiasaan jajan
  • Membatasi frekuensi jajan di luar rumah, membawa bekal, dan bijak dalam memanfaatkan promo juga efektif untuk mengontrol pengeluaran

Kebiasaan jajan merupakan bagian dari gaya hidup yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, terlebih di tengah perkembangan tren kuliner yang terus menggoda dengan ragam pilihan. Setiap sudut kota menyajikan beragam camilan, minuman kekinian, dan makanan instan yang tampak sulit untuk diabaikan.

Tanpa disadari, frekuensi jajan yang tinggi dapat berpengaruh besar terhadap kondisi keuangan pribadi. Bukan hanya dompet yang menipis, tetapi juga potensi terjadinya pemborosan yang berkelanjutan. Menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan menjadi sangat penting agar pengeluaran tidak terus membengkak tanpa kendali.

Supaya kondisi keuanganmu tetap stabil, langsung saja simak ketujuh langkah praktis agar pengeluaran jajan tidak melampaui batas berikut ini. Jangan di-skip!

1. Buat anggaran khusus untuk jajan

ilustrasi pria makan (unsplash.com/evadesignagency)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/evadesignagency)

Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengendalikan pengeluaran jajan ialah menetapkan anggaran khusus. Dengan menetapkan batas nominal tertentu setiap bulan, pengeluaran untuk jajan tidak akan bercampur dengan kebutuhan lain yang bersifat lebih penting seperti kebutuhan pokok, transportasi, atau tagihan rutin. Penetapan anggaran ini dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial yang dimiliki agar tetap realistis dan tidak membebani kebutuhan lainnya.

Membuat anggaran bukan hanya soal menentukan angka, tetapi juga tentang kedisiplinan dalam mematuhi batas yang telah dibuat. Jika batas pengeluaran telah habis sebelum akhir bulan, maka harus ada komitmen untuk tidak melakukan pembelian camilan atau makanan tambahan hingga periode berikutnya. Dengan begitu, kontrol diri dapat terasah dan kebiasaan hidup hemat pun bisa mulai dibentuk secara bertahap.

2. Catat semua pengeluaran jajan

ilustrasi pria makan (unsplash.com/Chris Benson)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/Chris Benson)

Pencatatan pengeluaran secara teratur membantu untuk memahami ke mana saja uang mengalir, termasuk untuk kebutuhan jajan. Setiap pembelian, sekecil apa pun nominalnya, sebaiknya dicatat dalam buku harian keuangan atau aplikasi pengelola keuangan. Meskipun terlihat sepele, pengeluaran kecil yang dilakukan secara berulang memiliki potensi untuk menjadi beban finansial dalam jangka panjang.

Melalui catatan tersebut, akan terlihat pola jajan yang sebenarnya. Apakah pengeluaran lebih sering terjadi saat akhir pekan, ketika stres melanda, atau saat mengikuti tren kuliner viral. Pemahaman terhadap pola ini akan menjadi dasar yang kuat untuk melakukan evaluasi dan menentukan tindakan korektif. Catatan keuangan memberikan gambaran yang nyata sehingga setiap keputusan untuk jajan dapat dipertimbangkan secara lebih matang.

3. Kurangi frekuensi jajan di luar

ilustrasi pria makan (unsplash.com/Frederick Shaw)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/Frederick Shaw)

Membatasi frekuensi jajan di luar rumah merupakan cara efektif untuk menekan pengeluaran. Jajan di luar cenderung lebih mahal karena ada tambahan biaya pelayanan, kemasan, dan faktor kemudahan yang ditawarkan. Jika biasanya terbiasa membeli kopi kekinian setiap hari, menguranginya menjadi dua kali seminggu saja sudah memberikan perbedaan yang signifikan terhadap total pengeluaran bulanan.

Mengurangi frekuensi bukan berarti menghilangkan kesenangan secara total, melainkan menggantinya dengan alternatif yang lebih bijak. Sebagai contoh, membuat sendiri minuman favorit di rumah dengan bahan sederhana bisa menjadi solusi kreatif. Selain lebih hemat, kegiatan ini juga memberikan kepuasan tersendiri karena dapat menyesuaikan rasa sesuai selera pribadi.

4. Bawa bekal dari rumah

ilustrasi pria makan (unsplash.com/Toa Heftiba)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/Toa Heftiba)

Membawa bekal merupakan salah satu langkah praktis untuk menghindari kebiasaan jajan sembarangan. Dengan menyiapkan makanan sendiri di rumah, kualitas dan nilai gizinya pun lebih terjamin. Selain itu, membawa bekal juga memberikan penghematan yang cukup besar dibandingkan membeli makanan siap saji di luar yang harganya cenderung lebih tinggi.

Menyiapkan bekal tidak selalu merepotkan. Cukup dengan merencanakan menu sederhana yang mudah dibuat namun tetap mengenyangkan dan menarik. Bekal bisa terdiri dari nasi, lauk, sayur, dan camilan ringan yang bisa dikemas dalam wadah khusus. Kebiasaan ini tidak hanya menjaga pengeluaran tetap terkendali, tetapi juga berkontribusi terhadap gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.

5. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan

ilustrasi pria makan (unsplash.com/Matthew Moloney)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/Matthew Moloney)

Sering kali jajan dilakukan bukan karena lapar, melainkan karena tergoda oleh tampilan atau promosi yang menarik. Di sinilah pentingnya kemampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal yang benar-benar diperlukan tubuh, sementara keinginan lebih bersifat emosional dan situasional. Menyadari perbedaan ini membantu untuk mengambil keputusan yang lebih bijak.

Dengan mempertimbangkan kembali setiap dorongan untuk membeli makanan atau minuman ringan, pengeluaran yang tidak perlu dapat dihindari. Misalnya, ketika merasa lapar di tengah pekerjaan, alangkah baiknya memastikan apakah tubuh benar-benar membutuhkan asupan atau hanya ingin mencari hiburan sesaat. Kejelasan terhadap prioritas seperti ini membuat seseorang lebih bertanggung jawab dalam mengatur keuangannya sendiri.

6. Hindari pengaruh tren kuliner sementara

ilustrasi pria makan (unsplash.com/Vishal Bhutani)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/Vishal Bhutani)

Tren kuliner yang cepat berubah sering kali memicu keinginan untuk mencoba berbagai hal baru tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial. Sering kali, seseorang mengikuti tren semata-mata untuk merasakan euforia sesaat atau agar tidak merasa tertinggal dari orang lain. Padahal, tidak semua makanan atau minuman yang sedang populer sesuai dengan selera dan anggaran pribadi.

Menghindari tekanan sosial untuk selalu mengikuti tren dapat membantu mempertahankan fokus terhadap anggaran. Sebaiknya pilih dengan selektif mana yang benar-benar menarik untuk dicoba, bukan sekadar mengikuti arus. Tren bersifat sementara, namun kebiasaan boros yang ditinggalkan bisa berdampak jangka panjang. Menetapkan batasan terhadap pengaruh dari luar seperti ini merupakan bentuk dari kedewasaan dalam mengelola keuangan.

7. Manfaatkan promo secara bijak

ilustrasi pria makan (unsplash.com/Vishal Bhutani)
ilustrasi pria makan (unsplash.com/Vishal Bhutani)

Menggunakan promo atau potongan harga memang menguntungkan, namun penggunaannya perlu dilakukan secara bijak. Jangan sampai promo malah menjadi pemicu untuk jajan lebih banyak dari biasanya. Banyak orang tergoda membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena harganya sedang miring atau mendapatkan tawaran buy one get one.

Manfaatkan promo untuk membeli produk yang memang sudah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, pengeluaran tetap berada dalam jalur anggaran yang telah disusun. Selain itu, perhatikan juga syarat dan ketentuan yang berlaku dalam setiap promosi agar tidak tertipu oleh ilusi diskon yang sesungguhnya tidak memberikan keuntungan berarti. Ketelitian dalam memanfaatkan promo menunjukkan kemampuan dalam mengendalikan dorongan konsumtif.

Mengendalikan pengeluaran jajan memang membutuhkan kesadaran, kedisiplinan, dan konsistensi. Setiap langkah kecil yang diambil menuju pengelolaan keuangan yang lebih sehat akan membawa dampak positif yang besar dalam jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us