Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nvidia vs BigBear.ai: Mana Saham AI yang Layak Dibeli Saat Ini?

Ilustrasi menggunakan AI untuk investasi (freepik.com)
Ilustrasi menggunakan AI untuk investasi (freepik.com)
Intinya sih...
  • Nvidia unggul dalam profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan.
  • BigBear.ai menghadapi tantangan keuangan dan ketergantungan pada kontrak pemerintah.
  • Nvidia menjadi pilihan yang lebih rasional dan menjanjikan dibanding BigBear.ai bagi investor jangka panjang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika tren kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat, para investor global semakin tertarik untuk berinvestasi di saham-saham berbasis AI. Teknologi ini dinilai memiliki potensi besar dalam mengubah banyak sektor industri, mulai dari kesehatan, keuangan, hingga pertahanan. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua saham AI memiliki fundamental bisnis yang kokoh atau prospek pertumbuhan yang menjanjikan.

Dua nama yang saat ini mencuri perhatian di pasar saham adalah Nvidia (NASDAQ: NVDA) dan BigBear.ai (NYSE: BBAI). Keduanya mengalami lonjakan harga saham yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Nvidia dikenal sebagai raksasa chip AI yang mendominasi pasar semikonduktor untuk data center, sedangkan BigBear.ai merupakan perusahaan analitik data berbasis AI yang banyak digunakan oleh sektor pemerintah dan swasta.

Meski sama-sama berada di sektor AI, karakteristik bisnis, kinerja keuangan, serta proyeksi masa depan keduanya sangat berbeda. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting untuk meninjau lebih dalam bagaimana masing-masing perusahaan membangun nilai dan menghadapi tantangan industri ke depan.

Lalu, di antara keduanya, saham mana yang lebih layak untuk dibeli saat ini? Simak penjelasan berikut sebagaimana dilansir Yahoo! Finance.

1. Performa cemerlang Nvidia

Logo NVIDIA (nvidia.com)
Logo NVIDIA (nvidia.com)

Nvidia menjadi bintang utama dalam industri semikonduktor AI. Diperkirakan 70 persen hingga 95 persen pusat data global kini menggunakan prosesor AI dari Nvidia. Permintaan yang tinggi ini mendorong pertumbuhan perusahaan secara signifikan.

Pada tahun fiskal 2025, pendapatan Nvidia melonjak 114 persen menjadi 130,5 miliar dolar AS. Laba per saham naik 147 persen ke 2,94 dolar AS, berkat kinerja segmen pusat data yang mencatat pertumbuhan pendapatan 142 persen menjadi US$115 miliar.

Saham Nvidia pun mengalami kenaikan 57 persen dalam setahun terakhir. Meski valuasinya kini berada di rasio harga terhadap laba (P/E) 56, angka tersebut masih di bawah rata-rata industri semikonduktor yang mencapai 64. CEO Nvidia, Jensen Huang, memperkirakan belanja pusat data berbasis AI bisa mencapai 2 triliun dolar AS dalam beberapa tahun mendatang, membuka peluang pertumbuhan lanjutan bagi perusahaan ini.

Tantangan BigBear.ai

Logo BigBear.ai (bigbear.ai)
Logo BigBear.ai (bigbear.ai)

BigBear.ai adalah perusahaan analitik data berbasis AI yang bekerja sama dengan sektor swasta dan pemerintah AS. Meski sahamnya melonjak 323 persen dalam satu tahun terakhir, kinerja keuangannya belum sekuat lonjakan harganya.

Pendapatan kuartal pertama 2025 hanya tumbuh 5 persen menjadi 34,8 juta dolar AS. Proyeksi tahunan juga tergolong moderat, hanya sekitar 160 juta dolar AS hingga 180 juta dolar AS. Lebih dari 50 persen pendapatan BigBear.ai berasal dari empat pelanggan saja, menunjukkan ketergantungan yang tinggi.

Selain itu, perusahaan masih mencatatkan kerugian, yaitu 1,10 dolar AS per saham tahun lalu dan 0,25 dolar AS per saham di kuartal pertama 2025. Rasio harga terhadap penjualan (P/S) BigBear.ai pun menyentuh angka 11, jauh di atas rata-rata indeks S&P 500 yang hanya 3.

3. Kesimpulan: Nvidia masih unggul

Ilustrasi mengamati pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi mengamati pasar saham (freepik.com)

Nvidia jelas unggul dari berbagai aspek, mulai dari profitabilitas, pertumbuhan pendapatan, hingga dominasi pasar di sektor chip AI. Perusahaan ini telah membuktikan diri sebagai pemimpin dalam teknologi GPU yang menjadi tulang punggung berbagai aplikasi kecerdasan buatan modern. Meski valuasi sahamnya tergolong tinggi, hal tersebut sebanding dengan kekuatan fundamental dan rekam jejak kinerja yang solid.

Sebaliknya, BigBear.ai masih berada dalam fase awal pertumbuhan dan menghadapi tantangan besar, termasuk ketergantungan pada kontrak pemerintah serta ketidakpastian dalam mencetak laba. Perusahaan ini memang memiliki potensi di bidang analitik data berbasis AI, namun hingga kini belum menunjukkan hasil keuangan yang mengesankan dan masih mencatatkan kerugian.

Bagi investor jangka panjang yang mengutamakan stabilitas, pertumbuhan konsisten, dan prospek cerah dalam dunia AI, Nvidia menjadi pilihan yang lebih rasional dan menjanjikan dibanding BigBear.ai. Investasi pada perusahaan dengan fundamental kuat seperti Nvidia dapat memberikan ketenangan serta peluang keuntungan yang lebih terukur di tengah volatilitas pasar saham teknologi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us