Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Risiko Investasi Saham, Pahami Sebelum Mulai ya!

Ilustrasi grafik jual beli saham (pixabay.com/sergeitokmakov)

Sebagian besar dari kita tidak cukup memahami tentang investasi saham atau investasi surat berharga sebagai bukti kepemilikan perusahaan. Dalam kondisi ini, sangat berbahaya jika kita menempatkan banyak uang dari penghasilan bulanan untuk investasi saham tanpa mengetahui risikonya.

Akibatnya, bisa timbul penyesalan yang berujung perasaan kecewa dan sakit hati karena mengalami kerugian yang besar pula. Persoalan ini dapat terjadi karena kita tidak memahami risiko melakukan investasi saham.

Yuk, kita belajar lima risiko investasi saham, seperti disarikan dari Buku Besar Pasak Daripada Tiang?G Lagi! karya Ali akbar dan Eko Priyo Utomo. Simak poin-poin di bawah ini!

1. Berhasil mendapatkan dividen

Ilustrasi dividen (pixabay.com/geralt)

Dividen merupakan bagi hasil keuntungan dari bisnis yang dilakukan oleh perusahaan penerbit saham oleh karena, dalam proses menjalankan bisnis perusahaan mendapatkan keuntungan. Jadi, dividen kemungkinan besar kamu dapatkan jika perusahaan yang sudah kamu percaya menghasilkan keuntungan atau laba dalam periode waktu yang disepakati bersama.

2. Gagal mendapatkan dividen

Ilustrasi gagal mendapatkan dividen (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Jika, perusahaan yang kamu pilih untuk investasi saham mengalami penurunan produktifitas atau mengalami krisis keuangan, sehingga berakibat perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dari proses bisnis yang dilakukan maka kemungkinan besar kamu gagal mendapatkan dividen.

3. Mendapatkan keuntungan dari menjual saham

Ilustrasi kenaikan nilai harga saham (pixabay.com/StockSnap)

Jika, pada suatu hari saham yang kamu miliki mengalami kenaikan nilai harga dan disaat bersamaan kamu ingin menjualnya maka kamu mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual surat berharga di pasar modal (Bursa Efek Indonesia).

Contohnya, sejak 2020 sampai bulan Februari 2025 kamu melakukan investasi saham senilai Rp500 ribu di perusahaan ABCD, lalu bulan Februari 2025 terjadi kenaikan nilai harga saham yang kamu miliki senilai Rp1 jt. Apabila tahun ini kamu menjual saham yang kamu punya maka keuntungan senilai Rp500 ribu sudah dipastikan menjadi milikmu.

4. Mendapatkan kerugian dari menjual saham

Ilustrasi seorang yang kecewa karena turunnya nilai harga saham (pixabay.com/Colibrie)

Kerugian dapat terjadi ketika saham yang kamu miliki sedang mengalami penurunan nilai harga jual. Jika kamu memaksa menjual surat-surat berharga dalam situasi tersebut maka kamu mengalami kerugian yang disebabkan perbedaan selisih harga beli dan harga jual.

5. Tidak bisa menjual saham di pasar modal

Ilustrasi kesepakatan bersama (pixabay.com/ccfb)

Investasi saham yang kamu miliki tidak bisa dijual di pasar modal, karena perusahaan penerbit saham yang kamu percaya terbukti tidak mematuhi kesepakatan atau perjanjian dengan otoritas bursa, dengan kata lain otoritas bursa melakukan suspend.

Demikianlah lima risiko investasi saham. Memahami risiko investasi saham sebelum melakukan investasi merupakan langkah awal mencapai tujuan sukses berinvestasi. Jika, kamu memahami risiko investasi saham maka kamu akan merasa percaya diri melakukan investasi saham serta perasaanmu lebih tenang, nyaman dan tidak panik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us