Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Strategi Diversifikasi yang Cocok untuk Investor Pemula

ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
Intinya sih...
  • Membagi investasi pada instrumen yang berbeda, seperti obligasi, saham, reksadana, hingga emas.
  • Menentukan porsi sesuai dengan profil risiko, agar diversifikasi lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan.
  • Melakukan diversifikasi dalam satu kategori aset, serta menggabungkan investasi jangka pendek dan jangka panjang untuk portofolio yang seimbang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi investor pemula, memahami pentingnya diversifikasi merupakan langkah awal untuk bisa membangun portofolio yang sehat. Diversifikasi dapat membantu menyebarkan risiko dengan cara tidak menaruh seluruh modal pada satu jenis instrumen investasi saja.

Melalui strategi yang tepat, maka diversifikasi bukan hanya memproteksi dari kerugian besar, namun juga membuka peluang keuntungan dari berbagai sumber berbeda. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa strategi diversifikasi yang dinilai cocok untuk para investor pemula, sehingga lebih menguntungkan.

1. Membagi investasi pada instrumen yang berbeda

ilustrasi investasi (unsplash.com/Viktor Forgacs)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Viktor Forgacs)

Langkah dasar dalam diversifikasi adalah dengan menyebarkan dana ke berbagai jenis instrumen, seperti obligasi, saham, reksadana, hingga emas. Dengan begitu, maka jika ada salah satu instrumen yang mengalami penurunan, maka masih ada instrumen lain yang dapat menopang nilai portofoliomu.

Investor pemula sering kali mudah tergoda untuk menaruh semua dana pada satu pilihan karena mungkin sekilas terlihat menjanjikan. Padahal risiko kerugiannya jauh lebih besar apabila tidak menyebarkan modal ke beberapa jenis aset yang berbeda.

2. Menentukan porsi sesuai dengan profil risiko

ilustrasi investasi (unsplash.com/Dimitris Chapsoulas)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Dimitris Chapsoulas)

Setiap orang pasti memiliki profil risiko yang berbeda-beda, sebab ada yang cenderung konservatif, moderat, atau bahkan agresif. Investor pemula tentunya harus menyesuaikan porsi investasi dengan profil risiko agar tetap merasa nyaman dalam menjalani investasi tersebut.

Contohnya investor konservatif pada umumnya lebih banyak menaruh modal di obligasi dan reksadana pasar uang, sementara investor agresif lebih meningkatkan pada porsi saham. Dengan menyesuaikan porsi yang ada, maka diversifikasi akan lebih terarah dan juga sesuai dengan kebutuhan.

3. Melakukan diversifikasi dalam satu kategori aset

ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)

Diversifikasi bukan hanya dilakukan lintas instrumen, namun juga bisa dilakukan dalam satu kategori aset yang berbeda. Contohnya di pasar saham, investor bisa tetap membeli saham dari sektor berbeda, seperti teknologi, perubahankan, hingga consumer goods.

Strategi yang ada dapat membantu meminimalisi risiko apabila ada salah satu sektor yang mengalami penurunan secara tajam. Dengan cara tersebut, maka investor tetap bisa memeroleh keuntungan dari sektor lain yang sedang tumbuh.

4. Menggabungkan investasi jangka pendek dan jangka panjang

ilustrasi reksadana (pexels.com/Aidan Hancock)
ilustrasi reksadana (pexels.com/Aidan Hancock)

Investor pemula dapat melakukan diversifikasi berdasarkan jangka waktu investasi yang ada. Menggabungkan aset jangka pendek dan jangka panjang ternyata bisa membuat portofolio jadi terasa lebih seimbang dan juga fleksibel.

Contoh yang ada adalah reksadana pasar uang yang cocok untuk kebutuhan dan cepat, sementara emas atau saham dapat dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Perpaduan ini juga dapat membantu untuk menjaga likuiditas yang ada, sekaligus membangun kekayaan dalam jangka waktu yang relatif lama.

Diversifikasi merupakan strategi penting yang wajib dipahami oleh para investor pemula untuk mengurangi risiko dan menjaga kestabilan portofolio. Dengan strategi ini, maka perjalanan investasimu akan lebih terarah dan peluang keuntungannya juga akan semakin besar. Jangan sampai keliru dalam melakukan diversifikasi yang tepat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Kesalahan Umum saat Menentukan Harga Jual Produk, Hindari!

28 Sep 2025, 15:51 WIBBusiness