Bisa nggak sih punya rumah lewat KPR kalau gaji cuma Rp 5 juta?

Bisa banget, asal cicilan nggak lebih dari 30% gaji bulanan (sekitar Rp 1,5 juta). Jadi pilih rumah dengan harga yang sesuai kemampuan.

Berapa DP yang harus disiapkan?

Idealnya sekitar 30% dari harga rumah. Misal rumah Rp 150 juta, maka DP sekitar Rp 45 juta.

Berapa simulasi cicilan KPR untuk gaji Rp 5 juta?

Dengan rumah Rp 150 juta, DP Rp 45 juta, bunga flat 5%, tenor 15 tahun → cicilan bulanan sekitar Rp 1,02 juta, masih aman di bawah batas 30% gaji.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Install

For

You

5 Tips KPR Rumah Gaji 5 Juta, Pahami Simulasinya!

24 Sep 2025, 21:00 WIB

Yogama Wisnu Oktyandito

ilustrasi membeli rumah (pexels.com/Alena Darmel)

Intinya sih...

Pahami skema pembelian rumah, baik KPR subsidi maupun komersial
Siapkan 30% untuk DP dan alokasikan maksimal 30% dari penghasilan bulanan untuk cicilan KPR
Lunasi utang sebelumnya dan susun target menabung yang jelas dan realistis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat ini, banyak masyarakat yang menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk memudahkan dalam membeli rumah. Fasilitas KPR memungkinkan seseorang membeli rumah dengan pembayaran cicilan selama 10, 15, hingga 20 tahun dan bunga tertentu.

Namun, salah satu kendala yang sering dialami orang-orang saat mengajukan KPR adalah tidak sesuai dengan penghasilan bulanan. Bank yang menyediakan KPR biasanya memiliki syarat minimal penghasilan bulanan, seperti Rp3 juta atau Rp5 juta per bulan. Sebab, jumlah penghasilan akan berpengaruh dengan kemampuan seseorang mencicil KPR.

Bagi kamu yang memiliki penghasilan Rp5 juta per bulan, mungkin masih ragu apakah memungkinkan untuk mengajukan KPR dan berapa harga rumah yang bisa dibeli? Simak tips KPR rumah gaji Rp5 juta berikut ini, ya!

1. Pahami skema pembelian rumah

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Tips beli rumah gaji Rp5 juta yang pertama adalah dengan memahami skema pembelian rumah. Secara umum, ada dua skema KPR, yaitu KPR subsidi dan komersial atau nonsubsidi.

Keduanya memiliki perbedaan yang mendasar. KPR subsidi merupakan fasilitas kredit rumah yang diberikan pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ada beberapa fasilitas yang ditawarkan, seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Rumah (FLPP) dan KPR Subsidi Selisih Margin (SSM).

KPR subsidi menggunakan suku bunga rendah dan cicilan ringan untuk rumah tapak dan rumah susun dengan uang muka mulai 1%. Biasanya rumah subsidi sekitar 21-36 meter persegi dengan luas tanah 60-200 meter persegi. Selain itu, KPR subsidi menetapkan bunga tetap 5% dan tenor hingga 20 tahun.

Sedangkan KPR komersial atau nonsubsidi adalah fasilitas kredit yang diberikan bank kepada semua kalangan, tidak terbatas hanya pada masyarakat berpenghasilan rendah. Berbeda dengan KPR subsidi, jenis KPR komersial dikeluarkan oleh bank tanpa bantuan pemerintah.

2. Siapkan 30% untuk DP

ilustrasi membayar uang muka (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tips yang kedua adalah dengan menyiapkan 30% untuk membayar DP atau uang muka KPR. Misalnya harga rumah yang ingin dibeli senilai Rp200 juta. Maka setidaknya kamu perlu menyiapkan DP sekitar Rp60 juta.

Selain menyiapkan untuk DP, kamu juga perlu menyisihkan maksimal 30% dari penghasilan bulanan untuk membayar cicilan KPR. Misalnya penghasilanmu Rp5 juta, maka 30%-nya adalah Rp1,5 juta. Usahakan tidak mengalokasikan lebih dari 30% dari penghasilanmu untuk membayar cicilan.

3. Simulasi KPR rumah gaji Rp5 juta

ilustrasi menghitung (pexels.com/RODNAE Productions)

Contoh kasus KPR rumah gaji Rp5 juta bisa dengan melakukan simulasi harga rumah Rp150 juta. Rumah dengan harga Rp150 juta tentu tidak terletak di pusat kota karena harganya sudah pasti jauh lebih mahal.

Dengan asumsi harga rumah Rp150 juta, maka DP yang setidaknya bisa kamu siapkan adalah Rp45 juta atau 30 persennya. Lalu, sisa utang pokoknya adalah Rp105 juta. Sedangkan bunga yang ditetapkan flat 5% per bulan dengan tenor 15 tahun.

Kemudian untuk menentukan sisa utang per bulan, perhitungannya adalah:

= Sisa utang : (tenor x 12 bulan)
= Rp105 juta : (15 x 12)
= Rp583.333

Sedangkan bunga per bulannya adalah:

= Sisa utang x rate bunga : 12 bulan
= Rp105 juta x 5% : 12
= Rp437.500

Maka, jumlah cicilan yang harus dibayar adalah:

= Rp583.333 + Rp437.500 = Rp1.020.833

4. Lunasi utang

ilustrasi utang (unsplash.com/@dylandgillis)

Tips KPR rumah gaji Rp5 juta berikutnya adalah pastikan kamu menyelesaikan utang yang dimiliki sebelumnya. Selama masih memiliki utang, akan sulit bagi kamu untuk mulai menambah tanggung jawab lagi.

Pastikan kamu sudah tidak memiliki beban utang, sehingga kamu bisa menabung dengan lebih mudah tanpa terpikir beban utang sebelumnya.

5. Susun target yang jelas

ilustrasi target bekerja (pexels.com/@Thirdman)

Tips yang terakhir adalah menyusun target dengan jelas dan realistis. Mulailah dengan menetapkan tujuan menabung yang jelas. Misalnya untuk DP rumah, membeli tanah, dan sebagainya. Dengan memiliki tujuan menabung yang jelas, kamu akan lebih memiliki tekad untuk mengumpulkannya.

Itulah beberapa tips KPR rumah gaji Rp5 juta yang perlu kamu ketahui, sehingga kamu tidak bingung dan kesulitan untuk mendapatkan rumah yang cocok denganmu.

FAQ seputar tips KPR rumah gaji 5 Juta

Bisa nggak sih punya rumah lewat KPR kalau gaji cuma Rp 5 juta?	Bisa banget, asal cicilan nggak lebih dari 30% gaji bulanan (sekitar Rp 1,5 juta). Jadi pilih rumah dengan harga yang sesuai kemampuan.
Berapa DP yang harus disiapkan?	Idealnya sekitar 30% dari harga rumah. Misal rumah Rp 150 juta, maka DP sekitar Rp 45 juta.
Berapa simulasi cicilan KPR untuk gaji Rp 5 juta?	Dengan rumah Rp 150 juta, DP Rp 45 juta, bunga flat 5%, tenor 15 tahun → cicilan bulanan sekitar Rp 1,02 juta, masih aman di bawah batas 30% gaji.