Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Mengelola Portofolio di Tengah Ekonomi yang Tidak Pasti

ilustrasi trading
ilustrasi trading (unsplash.com/Coinstash Australia)
Intinya sih...
  • Diversifikasi aset untuk mengurangi risikoDiversifikasi investasi ke dalam beberapa instrumen, seperti obligasi, saham, reksadana, deposito, hingga emas untuk meminimalisir dampak kerugian.
  • Evaluasi dan sesuaikan portofolio secara berkalaMengevaluasi portofolio 3-6 bulan sekali agar keseimbangan portofolio tetap terjaga dan memanfaatkan peluang investasi baru.
  • Fokus pada investasi jangka panjang dan hindari panikInvestasi berorientasi pada jangka panjang memungkinkan melewati fase sulit dan menikmati potensi pertumbuhan yang stabil.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil, maka pengelolaan portofolio investasi bisa menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Fluktuasi pasar, inflasi, hingga ketidakstabilan global ternyata bisa memengaruhi nilai aset dengan sangat cepat, sehingga inilah yang membuat investor jadi harus lebih berhati-hati dalam mengambil setiap keputusan finansial.

Menyesuaikan strategi investasi dengan kondisi ekonomi yang dinamis sebetulnya tidak harus panik atau justru menarik seluruh dana dari pasar, sebab kondisi seperti ini justru bisa dijadikan peluang bagi para investor cerdas. Coba terapkan beberapa tips berikut ini dalam mengelola portofolio di tengah ekonomi yang tidak pasti agar lebih menguntungkan.

1. Diversifikasi aset untuk mengurangi risiko

ilustrasi trading
ilustrasi trading (unsplash.com/Jason Briscoe)

Diversifikasi merupakan langkah paling dasar yang cukup efektif untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dengan cara membagi investasi ke dalam beberapa instrumen, seperti obligasi, saham, reksadana, deposito, hingga emas, maka kamu pun bisa meminimalisir dampak kerugian yang mungkin terjadi pada salah satu aset.

Diversifikasi bisa memungkinkan portofolio untuk tetap tumbuh, walau terjadi fluktuasi di pasar tertentu. Kunci utamanya adalah dengan tidak menempatkan seluruh modal hanya pada satu jenis aset saja, melainkan menyebarkannya ke berbagai aset yang telah disesuaikan dengan profil risiko hingga tujuan finansial.

2. Evaluasi dan sesuaikan portofolio secara berkala

ilustrasi trading
ilustrasi trading (unsplash.com/Sortter)

Ekonomi yang tidak pasti tentu akan menuntut para investor untuk jadi lebih aktif dalam memantau adanya kondisi pasar dan kinerja aset yang dimiliki. Mengevaluasi portofolio memang semestinya dilakukan secara rutin, yaitu 3 sampai dengan 6 bulan sekali agar komposisi aset tetap sesuai.

Jika ternyata ada aset yang menunjukkan performa kurang baik atau melampaui target, maka bisa dilakukan penyesuaian agar keseimbangan portofolio pun tetap terjaga. Cara ini akan membantumu untuk menghindari risiko berlebihan dan juga memanfaatkan peluang investasi baru yang muncul di tengah kondisi ekonomi.

3. Fokus pada investasi jangka panjang dan hindari panik

ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Pada saat pasar bergejolak, ternyata ada banyak investor yang tergoda untuk menjual aset karena khawatir mengalami kerugian lebih besar. Padahal keputusan yang didasari oleh emosi atau spekulasi justru hanya akan menimbulkan kerugian yang lebih besar untuk jangka panjang.

Investasi yang berorientasi pada jangka panjang sebetulnya memungkinkanmu untuk melewati fase-fase sulit dan bisa menikmati potensi pertumbuhan yang jauh lebih stabil. Sebaiknya berusahalah untuk tetap disiplin, tenang, dan fokus pada tujuan finansial agar portofolimu tetap berkembang di tengah kondisi ekonomi saat ini.

4. Siapkan dana darurat dan likuiditas yang cukup

ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi (unsplash.com/Piotr Łaskawski)

Memiliki dana darurat merupakan langkah yang cukup penting, namun kerap diabaikan oleh para investor pemula. Pada saat ekonomi sedang goyah, maka dana darurat memiliki fungsi sebagai proteksi finansial yang dapat memungkinkan untuk tetap stabil dalam menjual aset investasi di waktu yang kurang tepat.

Pastikan bahwa sebagian dari asetmu disimpan dalam bentuk yang bisa dicairkan, seperti tabungan atau deposito jangka pendek. Melalui likuiditas yang cukup, maka kamu pun bisa lebih cermat dalam menghadapi berbagai kebutuhan mendesak tanpa mengganggu adanya strategi investasi jangka panjang yang telah dibuat.

Mengelola portofolio di tengah ekonomi yang tidak pasti memerlukan keseimbangan antara kehati-hatian dan keberanian. Justru dengan melakukan langkah-langkah yang cermat, maka kamu pun bisa menjaga stabilitas finansial di tengah gejolak pasar. Ingatlah bahwa ketenangan dan strategi yang matang selalu menjadi senjata utama bagi para investor bijak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Business

See More

Indonesia-Hong Kong Gali Kerja Sama di Industri Kripto

18 Okt 2025, 21:27 WIBBusiness