[PUISI] Teramat Angkuh

Lihat bagaimana ia berjalan dengan kepala mendongak
Sesekali dengarkan tawa yang terdengar serak
Sangat angkuh sebagai manusia, bukan?
Itukah yang disebut dengan kemuliaan?
Sifat angkuh yang menolak luruh
Mengerumuni dinding-dinding rapuh
Mengaku beriman sedang tak tahu aturan
Perilaku jumawa tetap dilestarikan
Sejatinya apa yang membuat ia teramat berbangga?
Sepasang mata terlanjur menantang langit
Sembari memicingkan tatapan sengit
Tingkah laku durjana sudah melejit
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.



















